Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
PLN Tambah 2.000 SPKLU di Tiang Listrik, Bisa Cas hingga 22 kW
22 April 2024 16:19 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
PT PLN Persero akan menambah fasilitas pengisian daya atau Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU ) tahun ini. Namun yang menarik, bentuknya akan menempel di tiang listrik sebanyak 2.000 unit.
ADVERTISEMENT
Sejauh ini PLN telah melakukan uji coba 3 SPKLU tersebut di Jakarta. Director Retail and Commerce PT PLN Persero Edi Srimulyanti mengatakan, operasionalnya bekerja dengan baik dan telah dimanfaatkan pengguna.
"Kami telah uji semuanya jadi uji sentuh, terkait ketenagalistrikan sudah aman. Kami sudah uji di tiga lokasi, targetnya tahun ini akan tambah 2.000 unit," terang Edi saat ditemui di Jakarta, Senin (22/5).
Platform-nya memanfaatkan tiang listrik yang sudah ada baik dengan material besi maupun beton. "Jadi ada yang ditanam untuk tiang besi bisa dicoak dan diletakkan di dalam. Untuk beton enggak bisa dilubangi, jadi ditempelkan di tiang," lanjut Edi.
Arus listrik SPKLU di tiang lanjutnya mulai dari 7 kW dan 22 kW. Besaran tersebut sama seperti yang diterapkan di banyak SPKLU yang sudah ada.
ADVERTISEMENT
"Nah karena itu ada di tiang biar tidak memengaruhi performa kelistrikan, jadi ada yang 7 kW dan 22 kW pakai AC charging," katanya.
Soal operasionalnya menggunakan aplikasi PLN Mobile. Teknisnya untuk kabel AC charging Type 2 sudah tersedia. Untuk menggunakannya dengan cara memindai QR code yang nantinya tersedia, kemudian mengatur berapa kW energi yang akan dipakai, lalu bayar via pembayaran digital.
Sebanyak 2.000 unit SPKLU di tiang listrik akan tersebar di seluruh Indonesia. Fokusnya di daerah yang populasi kendaraan listriknya banyak.
Lebih lanjut untuk memudahkan mobilitas, SPKLU tiang listrik akan ditempatkan di area parkir baik yang berada di tepi jalan atau lahan tertentu.
"Karena dipasang outdoor memang materialnya adalah yang anti air, kemudian karena di luar perlu ada security dan sebagainya. Kami akan inventarisasi mana lokasi yang memungkinkan," pungkas Edi.
ADVERTISEMENT