Plus-Minus Kawasaki W175

19 Februari 2018 14:23 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:11 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kawasaki W175 (Foto:  Lidwina Win Hadi/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kawasaki W175 (Foto: Lidwina Win Hadi/kumparan)
ADVERTISEMENT
Motor Klasik dengan Gaya Modern
Di saat skutik (skuter matik) sedang jaya-jayanya, Kawasaki W175 muncul sebagai alternatif yang menarik. Tidak hanya dengan modelnya yang retro, namun juga penggunaan mesin dengan kubikasi 177 cc membuat motor ini memiliki performa di atas rata-rata.
Motor Kawasaki W175 (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Motor Kawasaki W175 (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
Ringkasan
ADVERTISEMENT
Kawasaki cukup total dalam membawa kesan 'jadul' (jaman dulu) pada motor ini. Penggunaan lampu, kaca spion, dan speedometer bulat, dengan jok memanjang yang rata serta rangka semi-double cradle membuat Kawasaki W175 cocok untuk mendukung gaya dan tetap nyaman untuk digunakan untuk penggunaan harian.
Ulasan
Menggunakan model naked bike tahun 1950-an, Kawasaki W175 seperti menghidupkan kembali pesona sepeda motor dengan gaya 'jadul'. Sekilas modelnya memang sangat menarik perhatian. Seperti yang sudah dijelaskan, motor ini menggunakan desain serba membulat. Aksen retro ditambahkan lagi dengan penggunaan knalpot hitam doff bergaya peashooter yang mengecil di bagian ujungnya. Selain itu tangki bahan bakar yang berbentuk teardrop juga memberikan posisi riding yang nyaman, meski ukurannnya cukup besar --wajar saja kapasitasnya 13,5 liter.
ADVERTISEMENT
Motor Kawasaki W175 (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Motor Kawasaki W175 (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
Soal mesin, Kawasaki menyematkan kubikasi yang cukup unik, yakni 177 cc (dibulatkan menjadi 175) sekaligus menjadi satu-satunya pemain di kelas mesin ini. Mesin 175 cc satu silindernya ini menghasilkan tenaga 12,8 daya kuda (dk) dan torsi maksimum mencapai 13,2 Nm yang dikawinkan pada transmisi manual 5 percepatan. Selain itu untuk mendukung tampilan jadulnya, Kawasaki W175 juga mempertahankan pengabutan karburator dan sistem pendinginannya masih memanfaatkan aliran udara saat berjalan.
Motor Kawasaki W175 (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Motor Kawasaki W175 (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
Impresi Pemakaian Satu Minggu
Setelah menjajal motor ini untuk berkegiatan selama kurang lebih satu minggu, Kawasaki W175 sendiri bisa dikatakan cukup nyaman digunakan untuk pemakaian harian. Jok dengan busa yang cukup tebal dan bentuk tangki bensin yang mengikuti posisi duduk membuat motor ini nyaman dikendarai. Hal yang bisa dikeluhkan mungkin ada di posisi handle bar yang kelewat rendah, sehingga jika berkendara jarak jauh ini bisa menjadi masalah. Selain itu, sama seperti sepeda motor dengan sistem pendinginan udara lainnya, mesinnya akan memberi efek panas ke kaki jika terjebak macet.
ADVERTISEMENT
Meski tidak ada panel informasi bahan bakar, tangki yang besar dan penggunaan sistem tangki cadangan (yang bahkan bisa mencapai 80 km) membuat pengendara tidak perlu khawatir kehabisan bensin.
Motor Kawasaki W175 (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Motor Kawasaki W175 (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
Fakta Kawasaki W175
Dalam dua minggu setelah diperkenalkan, Kawasaki W175 mendapat angka inden tidak kurang dari 1.500 unit.