Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2

ADVERTISEMENT
Yamaha XSR155 mendapat berbagai komentar yang beragam dari komunitasnya yang belum lama ini terbentuk. Mulai dari penampilan, performa mesin, fitur, maupun fungsi komponen lain.
ADVERTISEMENT
Berikut ini pengalaman beberapa konsumen Yamaha XSR155 yang kumparan himpun dari wawancara anggota komunitas XSR155 Brotherhood Indonesia (XBI). Kami sajikan dalam 5 poin plus dan 5 poin minus.
Poin plus Yamaha XSR155
Boy Aribowo, salah seorang pengurus XBI chapter Jakarta mengungkapkan, mesin XSR155 punya ciri khas performa bertenaga yang didapat mulai dari putaran mesin bawah.
“Jadi memang bawahnya itu sudah ngisi, makanya akselerasi pakai XSR155 itu gampang,” jelasnya saat ditemui kumparan di Studio Motor, Ciputat, Tangerang Selatan, belum lama ini.
Pada kesempatan yang sama, Creative and Design XBI chapter Jakarta, Haris Maulana menjelaskan Yamaha XSR155 memiliki fitur berupa jam digital yang tertera pada panel instrumen motor. Membuatnya terbantu untuk mengetahui waktu lebih cepat, tanpa harus melihatnya dari tangan.
ADVERTISEMENT
Utamanya menurut Haris, Yamaha XSR155 juga mudah dimodifikasi. “Itu juga salah satu alasan beli ini, biar tampilannya enggak begitu standar ternyata gampang dimodifikasi sesuai kebutuhan dan keinginan,” katanya.
Selain itu, motor dengan harga Rp 36 juta itu diakui punya catatan konsumsi bahan bakar yang baik. “Bisa ngalahin motor matik kayaknya sih iritnya kebangetan, di MID angkanya selalu 50-an km per liter. Jadi cukup isi Rp 50 ribu aja buat seminggu, itu juga enggak habis-habis,” lanjutnya.
Poin minus Yamaha XSR155
Namun begitu ibarat tiada gading yang tak retak, XSR155 juga memiliki beberapa kelemahan yang jadi poin minus. Sekretaris XBI Jakarta, Rangga Gusman menerangkan, ukuran spakbor belakang terlalu kecil sehingga cipratan airnya masih bisa sampai ke atas.
“Sama bisa ganggu pemotor belakang juga kayaknya ya cipratannya. Paling disiasatinnya pakai hugger. Spakbor depan juga saya rasa bentuknya kurang bisa menghalau cipratan air dari depan,” terangnya.
ADVERTISEMENT
Tak kalah menarik, beberapa anggota di komunitasnya sebut Rangga XSR155 punya bentuk dan busa jok yang keras. Dijelaskan, mendudukinya di awal tidak jadi masalah. Baru ketika duduk lama, baru berasa joknya keras hingga tulang joknya sisi tepiannya terasa.
Lalu menurutnya ada juga yang mengeluhkan suspensinya keras. Khususnya bagian belakang kurang mampu meredam benturan dengan baik.
Sementara itu Brian, Wakil Ketua XBI Bekasi menjelaskan posisi setang Yamaha XSR155 kurang lebar. Kedudukannya juga sedikit kurang tinggi, menurutnya bagi yang tidak biasa dan dijadikan motor harian bisa merasakan pegal.
“Makanya kebanyakan diganti pakai setang Yamaha Byson, cuma nanti bikin setangnya nanti lebih lebar. Tapi bisa disesuaikan tingginya sesuai postur,” jelasnya.
ADVERTISEMENT
Terakhir menyoal tampilan. Seluruh konsumen Yamaha XSR155 yang kumparan temui itu sepakat, meski tampilannya sudah kekar dan macho, sayang ukuran radiator yang ada tampak kecil. Membuat tampilan keseluruhan kurang maksimal.
“Sebenarnya bisa ditambahin cover ya biar makin berisi tampilannya. Sama ukuran mesin, harusnya bisa lebih besar lagi biar enggak jomplang sama ukuran rangka Delta Box-nya ya. Ya semoga aja nanti ada Yamaha XSR 250 lah biar lebih kekar lagi kelihatannya,” ucap salah satu anggota komunitas XBI sambil menutup perbincangan sore itu.
***