Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Potensi Water Hammer Ketika Mobil Melintasi Genangan Air
27 Desember 2022 10:38 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Memasuki musim hujan, genangan air lumrah ditemui di jalanan. Umumnya, pengguna jalan raya utamanya mobil kadang menerobosnya dengan kecepatan tinggi.
ADVERTISEMENT
Padahal, melewati genangan air punya aturannya sendiri. Kepala Bengkel Auto2000 Cabang Krida Cilandak, Heri Andriyanto menyatakan, kecepatan kendaraan perlu dikurangi saat melewatinya.
“Perlu juga diperhatikan ketinggian airnya apakah mulai mendekati grill atau tidak, sudah mendekati setengah velg belum ketinggiannya. Kenapa? Dikhawatirkan cipratan air ada yang masuk ke air intake mobil,” ungkapnya saat dihubungi kumparan belum lama ini.
Air intake punya fungsi sebagai saluran udara menuju mesin. Udara dari luar akan dihisap masuk ke dalam silinder mesin.
Udara tersebut akan melalui berbagai bagian mulai dari saringan udara, throttle body, intake manifold barulah masuk ke silinder mesin melalui kepala.
“Biasanya, air intake atau saluran udara itu diletakkan di bagian atas blok mesin mobil atau di samping. Namun, dekat-dekat dengan grille. Meski sudah diposisikan sedemikian rupa tapi potensi air masuk tetap ada,” urainya.
Air yang masuk melewati air intake bisa mengakibatkan water hammer. Kerusakan ini terjadi di bagian mesin mobil utamanya ruang pembakaran.
ADVERTISEMENT
“Sebenarnya, genangan kecil juga bisa menimbulkan water hammer tapi tergantung bawanya, kencang atau tidak. Soalnya, ketika mobil melintas, air kan akan bergelombang dan bisa lebih tinggi dari apa yang kita lihat,” jelasnya.
“Saya pernah menangani kasus Toyota Sienta terkena water hammer padahal genangan yang dilewati hanya setengah velg ban. Namun, bawanya kencang jadi airnya ikut meninggi dan ada yang masuk lewat saluran udara,” sambungnya.
Air yang masuk ke ruang bakar bisa menyebabkan tekanan berlebih pada piston. Bila terus menerus terjadi, setang piston bisa bengkok bahkan hancur.
“Blok mesin juga bisa baret jadi harus mengganti bloknya juga. Biaya yang diperlukan bisa puluhan juta. Makanya, saya menyarankan kalau ada genangan air lebih baik dihindari. Kalau terpaksa diterabas, pelan-pelan saja,” pungkasnya.
ADVERTISEMENT