Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
PPKM Darurat, Begini Cara dan Langkah Ganti Oli Motor Sendiri di Rumah
10 Juli 2021 7:06 WIB
·
waktu baca 1 menitDiperbarui 13 Agustus 2021 14:01 WIB

ADVERTISEMENT
PPKM darurat sudah resmi berlaku di 6 provinsi dan 44 kabupaten (Jawa dan Bali) pada 3 sampai 20 Juli 2021. Perusahaan non esensial diwajibkan pemerintah untuk work from home (WFH) 100 persen.
ADVERTISEMENT
Alhasil sepeda motor yang jadi kendaraan mobilitas akan lebih banyak terparkir di garasi rumah. Nah untuk menjaga kondisi motor agar tetap prima, ada baiknya mengganti oli lebih dulu sebelum motor diparkirkan dalam kurun waktu yang lama.
Menurut Nurudin, Jr. Technical Specialist Rotating Equipment and Gas Engine, PT Pertamina Lubricants, penggantian oli mesin sepeda motor bisa dilakukan secara mandiri di rumah masing-masing.
Agar optimal, usahakan sebelum penggantian oli, mesin motor harus dalam keadaan ideal atau hangat. Anda bisa lebih dulu menyalakan mesin sekitar 2 sampai 4 menit.
"Mengganti oli bukan dalam keadaan dingin, usahakan ketika mesin hangat. Ini bertujuan agar oli menjadi encer dan cepat terkuras," jelas Nurudin kepada kumparan, belum lama ini.
ADVERTISEMENT
Hindari meniriskan oli pakai angin kompresor
Sementara menurut Technical Advisor PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM), Slamet Kasianom, ketika meniriskan oli hindari menggunakan angin kompresor. Efeknya bisa sangat fatal untuk komponen dalam mesin.
"Sebenarnya paling efektif dan tak berisiko adalah menunggu sampai oli benar-benar sudah tak menetes. Hindari menggunakan kompresor karena punya banyak kandungan air," kata Slamet, beberapa waktu lalu.
Angin kompresor yang disemprotkan ke dalam ruang mesin akan berubah menjadi uap air yang kemudian mengendap dan bisa mengganggu fungsi utama oli.
"Uap yang menjadi air akan merusak zat aditif yang ada di dalam oli. Efeknya hasil pembakaran tidak maksimal dan bisa membuat komponen mengalami gesekan besar dan kemudian aus," katanya.
ADVERTISEMENT