Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.1
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
"Kita tidak bisa mengatakan bahwa itu tidak berpengaruh. Tetapi kami mengerti bahwa pemerintah memiliki objektifnya, PPN akan menyesuaikan harga retail kami," buka Sunny ditemui di Jakarta Pusat, Jumat (17/1/2025).
Ia tidak merinci seperti apa penyesuaian banderol yang dimaksud, pun apakah akan terjadi kenaikan harga atau tidak. Jelasnya, Sunny bilang pabrikan berfokus pada langkah-langkah strategi agar tetap bisa berkompetisi di pasar otomotif Tanah Air.
"Baiklah, Anda tahu, kami sangat optimistis tahun ini. Pemerintah yang baru juga menginginkan ekonomi yang stabil, tetapi secara keseluruhan kami yakin itu (tujuan PPN 12 persen) akan berjalan," katanya.
BMW, lanjut Sunny, akan terus memantau situasi pasar dan perilaku konsumen terutama pada segmen premium selama kebijakan PPN 12 persen diberlakukan. Sebab, menurutnya saat ini tahun 2025 belum genap satu bulan berjalan.
ADVERTISEMENT
"Saya kira kita masih harus menunggu, ini masih bulan pertama. Intinya kami berusaha agar menawarkan produk yang kompetitif, kita akan terus menilai penjualan secara kompetitif sebanyak mungkin," ucapnya saat disinggung target angka penjualan BMW tahun 2025.
Pun soal adanya opsen pajak yang mulai diterapkan di beberapa daerah, Sunny menjelaskan dampaknya dalam waktu dekat kemungkinan belum akan terlihat. Karena mayoritas penjualan BMW Group Indonesia kebanyakan disumbang dari wilayah Jabodetabek.
Sepanjang tahun 2024, angka penjualan retail (dari diler ke konsumen) BMW Group Indonesia mencapai 3.792 unit untuk produk dengan brand BMW. Pangsa pasarnya di segmen premium sebesar 39 persen dari kompetitor.
Grup yang juga menaungi pemasaran brand MINI itu juga mencatatkan angka penyaluran model-model MINI ke konsumen tahun lalu sebanyak 901 unit. Akumulasinya, Sunny mengeklaim total market share yang diraih sebesar 50 persen.
ADVERTISEMENT
***
Live Update