Prediksi Harga OTR Hyundai IONIQ 5 Buatan Cikarang, Cuma Rp 500 Jutaan

Logo Hyundai pada Ioniq 5 Foto: dok. Muhammad Haldin Fadhila/kumparan

Mobil listrik pertama produksi Indonesia, Hyundai IONIQ 5, siap meluncur dan dipasarkan. Selain pasar domestik, produk ini juga akan diekspor.

Nah baru ini, seperti diberitakan kumparanOTO harga NJKB Hyundai IONIQ 5 bahkan sudah keluar. Mengejutkan, angkanya tidak lebih dari Rp 500 juta.

Ada dua tipe yang tercantum di laman resmi Pemprov DKI Jakarta tersebut. Pertama yaitu IONIQ 5 EV 2WD AT dengan nilai NJKB Rp 450.000.000.

Kemudian yang kedua adalah varian termahalnya, IONIQ 5 EV AWD AT dengan nilai NJKB hanya Rp 473.000.000. Terkait dengan kapasitas baterainya tak tercantum pada 2 nama tipe tersebut.

Hyundai IONIQ 5. Foto: dok. Hyundai

Tentu saja ini jadi angin segar. Ya terutama dalam upaya menarik masyarakat supaya mau beli mobil listrik ketimbang mobil konvensional, karena harga yang terjangkau.

Nah bila itu baru NJKB belum on the road (OTR), yuk kita coba untuk menghitung berapa sih perkiraan harga OTR-nya.

Begini menghitung OTR Hyundai IONIQ 5

Perlu dihitung di awal adalah harga DPP (dasar pengenaan pajak), Jadi tinggal kalikan saja harga NJKB dan koefisien bobot, di mana untuk mobil penumpang rata-rata 1,050.

Jadi DPP Hyundai IONIQ 5 sebesar:

Rp 472.500.000 untuk varian IONIQ 5 EV 2WD AT, dan

Rp 496.650.000 untuk varian IONIQ 5 EV AWD AT

Hyundai IONIQ 5. Foto: dok. Hyundai

PPnBM

Mengacu pada Peraturan Pemerintah nomor 74 tahun 2021, mobil dengan emisi nol (zero emission) tak dikenakan pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM), alias 0 persen.

Jadi untuk Hyundai IONIQ 5 pajak PPnBM sama dengan Rp 0.

PPn

Nah terkait dengan PPn, mungkin Hyundai IONIQ 5 tak terbebas dari beban pajak ini ya. kumparanOTO belum menemukan regulasinya sejauh ini. Berikut penghitungannya.

PPn IONIQ 5 EV 2WD AT harga NJKB 450.000.000 10 persen x DPP10 persen x (NJKB Raize x koefisien bobot) 10 persen x (Rp 450.000.000 x 1,050) 10 persen x Rp 472.500.000 Rp 47.250.000

PPn IONIQ 5 EV AWD AT harga NJKB Rp 473.000.000 10 persen x DPP10 persen x (NJKB Raize x koefisien bobot) 10 persen x (Rp 473.000.000 x 1,050) 10 persen x Rp 496.650.000 Rp 49.665.000

Pajak Kendaraan Bermotor (PKB)

Begitu juga untuk instrumen pajak yang satu ini, yang dipungut oleh Pemerintah Daerah, berdasarkan Undang-undang Nomor 1 tahun 2022 tentang Hubungan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah, pajak PKB nol persen.

Beleid baru saja diteken pemerintah pada 5 Januari 2022 kemarin. Ini tertera pada pasal 7 ayat 3, yaitu yang dikecualikan dari Objek Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah kepemilikan dan/atau penguasaan atas kendaraan bermotor berbasis energi terbarukan.

Jadi untuk PKB Hyundai IONIQ 5 adalah Rp 0.

Bea balik nama kendaraan bermotor (BBNKB)

Kembali pada aturan sama seperti di atas, pemerintah juga membebaskan mobil listrik dari pengenaan BBNKB. Tercantum dalam pasal 12 ayat 3 huruf d.

Dan BBNKB Hyundai IONIQ 5 sebesar yaitu Rp 0.

Biaya Administrasi Penerbitan Surat-surat

Ada lagi biaya yang perlu dikeluarkan untuk penerbitan STNK sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2016 tentang Jenis dan Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).

Penerbitan STNK mobil baru Rp 200.000 Penerbitan TNKB mobil Rp 100.000 Penerbitan BPKB mobil baru Rp 375.000 Total beban pada masing-masing model Rp 675.000

Biaya SWDKLLJ

Kemudian pengenaan Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan (SWDKLLJ), berdasarkan PMK Nomor 36/PMK.010/2018, mobil penumpang bukan angkutan umum sebesar Rp 140.000 (pasal 4). Bila ditambahkan dengan biaya penggantian Kartu Dana/Sertifikat (pasal 5) sebesar Rp 3.000, menjadi Rp 143.000.

Harga OTR Hyundai IONIQ 5

Nah untuk Harga OTR Hyundai IONIQ 5, tinggal jumlahkan saja semuanya.

Harga DPP + PPnBM + PPn + PKB + BBNKB + Surat-surat + SWDKLLJJ

Jadi harganya OTR adalah

IONIQ 5 EV 2WD AT Rp 520.568.000 IONIQ 5 EV AWD AT Rp 547.113.000

Wah harganya terbilang murah ya. Perlu dicatat, penghitungan ini hanya gambaran saja, khususnya berdasarkan aturan yang ada. Bisa jadi akan lebih mahal lagi harga OTR-nya, mempertimbangkan margin keuntungan yang diambil APM.