Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.92.0
Prediksi Harga Wuling Air ev Setelah Subsidi, Bisa ‘Cuma’ Rp 158 Juta
17 Desember 2022 6:27 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
"Insentif akan diberikan kepada pembeli yang membeli mobil atau motor listrik yang mempunyai pabrik di Indonesia," kata Agus di kanal Youtube Sekretariat Presiden, Rabu (14/12/2022).
Besaran subsidi yang akan digelontorkan masih dalam tahap finalisasi. "Jumlah dari subsidinya ini akan kami hitung kira-kira pembelian mobil listrik akan diberikan insentif Rp 80 juta dan berbasis hybrid Rp 40 juta," tambahnya.
Ini tentu membuat harga mobil listrik dengan kriteria tersebut bisa menjadi menggiurkan, kendati masih menunggu petunjuk teknis dan pelaksanaan dari pemerintah, terkait ketentuan pemberian subsidi.
Mengenai Wuling Air ev, saat ini menjadi mobil listrik dengan banderol termurah dan statusnya buatan pabrik di Cikarang. Harganya untuk varian standard range Rp 238 juta, long range Rp 295 juta, dan satu opsi lagi dengan charging pile Rp 311 juta.
ADVERTISEMENT
Apabila boleh berandai, lewat insentif pembelian yang dikeluarkan oleh pemerintah, harga jual model tersebut bisa jadi lebih murah lagi umpama nominal subsidi tadi benar-benar direalisasi.
Ambil contoh untuk varian yang disebutkan pertama. Setelah kena insentif pembelian, maka estimasi harganya bisa menjadi sekitar Rp 158 juta yang setara dengan mobil LCGC (Low Cost Green Car).
Adapun untuk varian yang daya tempuhnya lebih jauh, harganya kemungkinan menjadi Rp 215 juta dan Rp 231 juta, yang rentang harganya serupa city car hingga Low MPV.
Menperin menambahkan, pemberian insentif ini belajar dari negara yang relatif lebih maju dalam penggunaan kendaraan listrik baik mobil dan motor listrik. Seperti negara di Eropa, China, dan Thailand yang turut memberikan insentif kepada pembeli.
ADVERTISEMENT
"Tentu masing-masing negara mempunyai kebijakan berbeda, intinya memberikan insentif. Dalam hal ini Indonesia ingin mendorong agar penggunaan mobil atau motor listrik bisa semakin cepat," pungkasnya.