Prioritaskan Model Lain, Wholesales Daihatsu Xenia Cuma 60 Unit

22 Juni 2022 17:15 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Test drive Daihatsu All New Xenia 2021. Foto: Ghulam Muhammad Nayazri / kumparanOTO
zoom-in-whitePerbesar
Test drive Daihatsu All New Xenia 2021. Foto: Ghulam Muhammad Nayazri / kumparanOTO
ADVERTISEMENT
Kiprah mobil Low MPV Daihatsu Xenia belum menggembirakan sejak pertama kali meluncur hingga saat ini. Terbukti pada wholesales --distribusi dari pabrik ke diler-- Mei 2022 lalu, Xenia hanya terdistribusi sebanyak 60 unit.
ADVERTISEMENT
Angka tersebut membuat Xenia terlempar dari 20 besar mobil terlaris dan tentunya ini jauh lebih sedikit jika dibandingkan dengan bulan April 2022 yang mana berhasil terdistribusi sebanyak 1.333 unit. Artinya ada penurunan sebesar 95,4 persen.
Hasil ini tentunya cukup mengejutkan, sebab selama ini Daihatsu Xenia selalu masuk dalam daftar 20 mobil dengan wholesales terbanyak dan 5 besar wholesales Low MPV terbanyak.

Seimbangkan supply dan demand

Test drive Daihatsu All New Xenia 2021. Foto: Ghulam Muhammad Nayazri / kumparanOTO
Menanggapi hal tersebut, Marketing & Customer Relations Division Head PT Astra International-Daihatsu Sales Operation (AI-DSO), Hendrayadi Lastiyoso menjelaskan bahwa pihaknya berusaha menjaga kebutuhan supply dan demand.
“Intinya, antara wholesales dan retail itu harus menjaga keseimbangan suplai dan demand agar level stok juga terjaga dengan baik. Betul itu (wholesales Xenia) 60 unit, tetapi retail sales (dari diler ke konsumen) di atas seribu,” terang Hendrayadi di Tomohon, Sulawesi Utara (21/6).
ADVERTISEMENT

Prioritaskan model lain

Daihatsu Xenia 2021 generasi ketiga. Foto: Ghulam Muhammad Nayazri / kumparanOTO
Lebih lanjut, Hendrayadi mengatakan hal tersebut juga karena soal pembagian distribusi dan produksi di pabrik Daihatsu untuk model lain yang membutuhkan prioritas. Meski, Ia tidak merinci prioritas model apa yang dimaksud.
Selain itu, faktor hari kerja yang lebih pendek karena adanya libur lebaran selama periode bulan Mei juga turut mempengaruhi produksi kendaraan Daihatsu.
“Karena kemarin hanya 19 hari kerja, maka memang produksi itu diatur sedemikian rupa agar bisa menyuplai model-model yang lain,” jelas Hendrayadi.
Apalagi, menurutnya, dengan hari kerja yang lebih sedikit dari biasanya yang bisa sampai 25 hari, imbasnya terhadap proses produksi tidak hanya melanda Daihatsu tetapi juga pabrikan kendaraan lainnya.
***