Program ‘Mobil Rakyat’ Kemenperin Ngambang, Ini Komentar Daihatsu Indonesia

14 Januari 2022 11:01 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Booth Daihatsu di GIIAS 2021. Foto: Muhammad Ikbal/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Booth Daihatsu di GIIAS 2021. Foto: Muhammad Ikbal/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Wacana mengenai konsep ‘mobil rakyat’ yang digaungkan Kementerian Perindustrian (Kemenperin), sampai saat ini masih ngambang dan belum ada kejelasan.
ADVERTISEMENT
Merespons hal tersebut, Marketing Product Planning Division Head PT Astra Daihatsu Motor (ADM) Budi Mahendra, saat sela konferensi pers virtual, mengungkapkan pihaknya saat ini masih menunggu aturan pastinya.
“Sampai sekarang kami masih menunggu sebenarnya, kira-kira realisasinya seperti apa, jadi ya belum bisa banyak jawab sih ya, nah begitu juga untuk model-model Daihatsu yang akan memenuhi syarat itu, ada beberapa syarat kaya yang pertama harga di bawah Rp 250 juta, local purchase 80 persen, dan juga ada CC mesin,” ujar Budi.
Hal setimpal juga diutarakan oleh Direktur Pemasaran PT ADM Amelia Tjandra mengatakan saat ini pihaknya melalui Gaikindo, masih banyak yang dipertanyakan soal itu. Mulai dari ketentuan harga Rp 240 juta yang dimaksud, apakah on the road, off the road, atau harga Desember yang tanpa PPnBM.
Daihatsu Xenia generasi ketiga meluncur di GIIAS 2021, Kamis (11/11). Foto: Muhammad Ikbal/kumparan
"Sampai sekarang kita belum tahu yang dimaksudkan dengan harga, kalau di dalam model ada varian variasi banyak, ada yang bawah dan atas, kalau yang atas nggak kena nanti hitungannya gimana, apakah by variant atau by rata-rata, kita masih menunggu informasi yang lebih lanjut agar implementasinya jelas,” jelas wanita yang karib disapa Amel ini.
ADVERTISEMENT
Keduanya kompak menyampaikan untuk menunggu informasi selanjutnya mengenai hal tersebut. Selain itu, Budi juga tak menampik apabila program tersebut benar direalisasikan akan berdampak positif untuk pertumbuhan otomotif tahun ini.
“Namun saat ini sedang digodok pemerintah, dan kami beranggapan bahwa program ini pun apabila bisa terealisasi akan memberikan dampak yang sangat positif bagi pertumbuhan otomotif di tahun ini,” sambung Budi.
Untuk itu Daihatsu membuat proyeksi mengenai prediksi pasar mobil di tahun 2022 apabila program ‘mobil rakyat’ disetujui, mengacu dari proyeksi Gaikindo yang menargetkan penjualan mobil nasional tahun 2022 sebanyak 900 ribu unit.
Daihatsu Sigra dan Ayla di GIIAS 2021. Foto: Muhammad Ikbal/kumparan
“Nah, kalau kita mengutip dari Gaikindo, target tahun ini pasar ditargetkan bisa mencapai 900 ribu, untuk Daihatsu sendiri kita juga coba buat beberapa simulasi yang mempertimbangkan kira-kira kapan sih program mobil rakyat ini akan disetujui, kami mengerti pasti pemerintah membutuhkan waktu finalisasi program ini,” tutur Budi.
ADVERTISEMENT
Adapun, Budi membeberkan tiga pendekatan yang akan dilakukan Daihatsu dibagi menjadi tiga yakni apabila program tersebut dijalankan bulan Februari 2022 maka masuk kategori ‘optimis’ bisa mencapai target Gaikindo sebesar 900 ribu unit di tahun 2022.
“Kami coba buat tiga pendekatan yang pertama pendekatan secara optimis harapannya program tersebut bisa terealisasi yang mudah-mudahan bulan depan (Februari 2022) dengan kondisi ini pasar otomotif bisa mencapai 900 ribu unit sama seperti dengan target Gaikindo,” tukas Budi.
Kemudian, Budi melanjutkan, jika berjalan pada pertengahan tahun atau Juni 2022 maka masuk dalam kategori ‘Moderat’ dan targetnya diprediksi hanya sampai 850 ribu unit di tahun 2022, sementara yang terakhir, kategori ‘Pesimis’ yakni apabila program tersebut tidak disetujui atau dijalankan maka targetnya hanya mencapai 800 ribu unit di tahun 2022.
ADVERTISEMENT
“Kedua adalah pendekatan lebih moderat, asumsinya program ini akan terealisasi pada pertengahan tahun ini, nah kalau misalnya kita hitung pasar akan sekitar 850 ribu unit sedikit turun dari tahun lalu, yang terakhir adalah pendekatan pesimis yang di mana asumsinya adalah program ini tidak akan berjalan sehingga pasar otomotif akan turun sekitar 7 persen dibanding dengan tahun lalu atau mencapai 800 ribu unit di tahun ini,” pungkas Budi.

Menperin usulkan mobil di bawah Rp 250 juta bebas PPnBM

Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita bersama Ketua MPR RI Bambang Soesatyo di Pameran otomotif IIMS Hybrid 2021 di JIEXPO Kemayoran, Kamis (15/4). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan/kumparan
Sebelumnya, beberapa waktu lalu Menperin sudah mengajukan usulan terkait kategori baru yang disebut sebagai mobil rakyat ke Kementerian Keuangan. Berikut ini kriteria untuk mobil yang bisa mendapatkan bebas PPnBM atau mobil rakyat.
- Memiliki harga Rp 250 juta ke bawah
ADVERTISEMENT
- Ukuran mesin maksimal 1.500 cc
- Memiliki local purchase minimal 80 persen
“Menurut kami, hal ini dapat menjaga kelangsungan industri otomotif di tahun 2022 dan selanjutnya,” terang Menteri Perindustrian Agus Gumiwang belum lama ini.

Model Daihatsu yang bisa masuk skema ‘mobil rakyat’

Daihatsu di IIMS 2019. Foto: Ghulam Muhammad Nayazri / kumparanOTO
Kendati Daihatsu belum membeberkan model apa saja yang kemungkinan akan masuk dalam program mobil rakyat tersebut, mengingat mereka masih menunggu kejelasan mengenai kebijakannya.
Tetapi, kumparanOTO sempat membuatkan daftar kendaraannya berdasarkan acuan Keputusan Menteri Perindustrian Nomor 1737 Tahun 2021 tentang PPnBM DTP, di mana di dalamnya ada penjabaran soal local purchase mobil yang diproduksi di Indonesia, termasuk mobil LCGC.
Dan yang pasti, harganya juga berpotensi di Rp 240 juta ke bawah. Nah, setidaknya ada tiga model mobil Daihatsu yang bisa masuk kategori ini berdasarkan local purchase-nya yang sudah lebih dari 80 persen, yaitu:
ADVERTISEMENT
- Daihatsu Sigra 85 persen
- Daihatsu Ayla 85 persen
- Daihatsu Xenia 80 persen