Punya Dana Rp 70 Jutaan, Pilih Honda CBR250RR QS Baru atau Kawasaki ER-6N Bekas?

5 Februari 2021 8:34 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Honda CBR250RR baru dan Kawasaki ER-6N bekas. Foto: dok. kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Honda CBR250RR baru dan Kawasaki ER-6N bekas. Foto: dok. kumparan
ADVERTISEMENT
Bagi yang sedang berencana membeli motor sport baru 250 cc s-silinder dengan harga Rp 70 jutaan, saat ini pilihan yang paling buas adalah Honda CBR250RR SP Quick Shifter. Motor ini memiliki spesifikasi paling advanced dibanding kompetitornya.
ADVERTISEMENT
Harga paling terjangkau untuk CBR250RR SP Quick Shifter dijual Rp 76,7 juta OTR untuk varian warna Bravery Red Black. Menyoal ubahan dengan tipe CBR standar hanya di jantung mekanis bersifat minor, penambahan fitur seperti Assist & Slipper Clutch, dan tentunya Quick Shifter.
Kawasaki Ninja ER-6N. Foto: RnJ Motosport
Tapi, bagi kamu yang merasa belum cocok dengan CBR250RR terbaru, tak ada salahnya untuk melirik Kawasaki ER-6N. Dengan dana Rp 70 jutaan anda sudah bisa memboyong motor gede ini. Namun perlu diingat, bukan generasi terbarunya ya, melainkan ER-6N lansiran 2012.
Harga bekas untuk menebus Kawasaki ER-6N di situs jual beli motor bekas bervariasi. Bahkan paling termurah ada yang dijual Rp 60 jutaan, tapi memang rata-rata bermain di Rp 70 jutaan.
ADVERTISEMENT
Nah, buat kamu yang makin bingung menentukan pilihan antara CBR250RR SP QS baru atau Kawasaki ER-6N bekas, mari kita ulas bersama-sama informasi dari kedua motor sport ini.

Honda CBR250RR SP Quick Shifter

Tampilan samping CBR250RR SP varian warna Bravery Red Black. Foto: Bangkit Jaya Putra/kumparan
Motor ini hadir sebagai opsi penyegaran dari Astra Honda Motor (AHM) pada Juli 2020 lalu. Bisa dibilang ini sebagai strategi pabrikan merespons peluncuran Ninja ZX25R alias Ninja 250 4-silinder.
Untuk bagian eksterior tak ada perbedaan dengan CBR250RR sebelumnya. Identitas motor sporty masih ada di model terbaru itu lewat bentuk headlight yang runcing serta bodi serba tajam di segala sisi.
Tampilan samping Honda CBR250RR SP SE Garuda x Samurai. Foto: Bangkit Jaya Putra/kumparan
Hanya saja untuk pembeda, pabrikan memberi warna baru hingga meluncurkan varian special edition dengan livery ala-ala tradisi Jepang dan Indonesia.
ADVERTISEMENT
Fokus ubahannya ada pada sektor performa, di varian ini tenaga Honda CBR250RR SP meningkat menjadi 41 PS atau 40,42 dk di 13 ribu RPM serta torsi menjadi 25 Nm pada 13 ribu RPM.
Artinya ada lonjakan tenaga hingga 2,27 dk dan torsi 1,7 Nm. Tak cuma ubahan di dapur pacu, Honda juga memberikan fitur baru , yakni Quick Shifter dan Assist & Slipper Clutch.
Komponen Quickshifter pada Honda CBR250RR SP. Foto: Bangkit Jaya Putra/kumparan
Quick Shifter sendiri adalah fitur yang memungkinkan pengendara menaikkan atau menurunkan gigi tanpa perlu menekan tuas kopling. Sementara Assist & Slipper Clutch berguna untuk meringankan tuas kopling dan meminimalisir adanya hentakan berlebih ketika melakukan deselerasi keras dalam kecepatan tinggi.
Fitur lain seperti power modes, throttle-by-wire, lampu LED, panel full digital, ABS, dan suspensi upside down masih dibenamkan di varian SP ini.
ADVERTISEMENT
Dengan segala ubahan tadi, harganya pun terkerek sekitar Rp 4 jutaan dari model standarnya. Tapi perlu diingat, semua varian CBR250RR SP QS sudah dibekali standar pengereman ABS.

Kawasaki ER-6N bekas

Kawasaki ER-6N bekas. Foto: RnJ Motosport
Motor ini disebut sebagai primadona di segmen moge bekas. Beberapa pedagang mengatakan, ER-6N dipilih konsumen yang sudah bosan menggunakan motor 250 cc 2-silinder.
Lalu apa istimewanya motor ini? Oke kita bredel sama-sama. Pertama tentu soal harganya, dengan dana Rp 60-70 jutaan kamu sudah bisa memiliki motor dengan kubikasi di atas 600 cc. Saat pertama kali dijual harganya tembus Rp 105 jutaan.
Tapi dengan banderol paling minim itu, umumnya akan mendapatkan motor rakitan paling tua sekitar 2012-an. Bisa dibilang sudah masuk motor lawas karena umurnya sudah menginjak 9 tahun.
Kawasaki Ninja ER-6N. Foto: RnJ Motosport
Kedua soal desain dan tampilannya, seperti dijelaskan oleh Randy Syafutra, pemilik gerai moge bekas dari RnJ Motosport. Desainnya yang kekar dan gagah jadi salah satu pertimbangan konsumen membelinya, apalagi untuk kelas moge motor ini dibilang cukup bersahabat.
ADVERTISEMENT
"Paling banyak dibeli karena kubikasi mesinnya 650 cc, harganya murah, dan ketiga bentuknya naked bisa dipakai untuk daily (harian)," kata Randy belum lama ini.
Tapi sayang, untuk teknologi dan fitur pada motor ini jangan berharap banyak. Dengan labelnya sebagai moge, dia belum memiliki riding mode, throttle-by-wire, Assist & Slipper Clutch, apalagi Quick Shifter.
Kawasaki ER-6N bekas. Foto: RnJ Motosport
Dia hanya dibekali sistem pengabutan injeksi dan sistem pengereman ABS saja untuk fitur keamanannya. Sementara untuk tampilan kokpit masih berupa analog yang dikombinasi dengan digital minimalis di bawahnya.
Meski begitu, untuk urusan dapur pacu motor ini tentunya menang telak dari CBR250RR. Kawasaki ER-6N mengemas mesin 2-silinder DOHC, 649 cc, 4 tak, 8 katup, pendingin cairan, dan pengabut injeksi. Di atas kertas motor ini bisa hempaskan tenaga maksimal 69,7 dk pada 8.500 rpm dan torsi puncak 64 Nm pada 7.000 rpm.
ADVERTISEMENT

Pilih yang mana?

Honda CBR250RR SP. Foto: Bangkit Jaya Putra/kumparan
Dari dua pilihan di atas, memang keduanya memiliki plus dan minus masing-masing. Jika kamu memilih Honda CBR250RR SP Quick Shifter, maka sebagai motor baru jelas akan membuat kamu lebih tenang.
Kualitas dan detail motor pasti sudah diperhitungkan dengan baik oleh tim QC dari pabrikan. Belum lagi kamu juga akan mendapat masa garasi dan biaya servis selama periode tertentu.
Selain itu, meski hanya berkubikasi 250 cc, menyoal fitur motor ini paling canggih bahkan lebih advanced dari ER-6N.
Hanya saja, bagi yang belum terbiasa menggunakan motor sport fairing tentu harus beradaptasi dengan gaya berkendara yang sedikit membungkuk. Utamanya ketika berkendara dalam kondisi macet dan dipakai dalam durasi lama.
Kawasaki Ninja ER-6N. Foto: RnJ Motosport
Lalu bagaimana dengan Kawasaki ER-6N bekas? Sebagai moge murah, tentu ini bisa jadi alternatif pilihan buat Anda. Desainnya pun masih bisa dibilang cukup bersaing di 2021 ini.
ADVERTISEMENT
Selain itu, bagi kamu yang memilih motor ini tentu akan memiliki gengsi tersendiri. Ya, kamu bisa parkir di parkiran khusus moge yang biasanya disediakan di beberapa mal di Jakarta maupun sekitarnya.
Tapi membeli motor bekas tentu ada konsekuensi tak terduga nantinya. Ini soal kemungkinan perbaikan dan biaya yang harus dikeluarkan.
Apalagi, untuk sparepart moge tak bisa dibilang murah, nah pertimbangkan juga ketersediaan onderdil dari pabrikan resmi.
Kata Randy, penyakit paling umum yang sering dialami Kawasaki ER-6N bekas adalah rusaknya komponen fuel pump. Di beberapa marketplace harga baru komponen itu berkisar Rp 2 jutaan.
Kira-kira, dengan uang Rp 70 jutaan, mana yang lebih kamu pilih? Coba sampaikan pendapatmu di kolom komentar.
ADVERTISEMENT