Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Sekarang bahkan ada versi SUV-nya yang disebut XL7, guna menyasar konsumen yang mau Ertiga dengan perawakan yang lebih berisi.
Namun ibarat tiada gading yang tak retak, Ertiga juga memiliki kekurangan atau penyakit umum yang sering dialami konsumennya. Berikut ini rangkuman penyakit umum Suzuki Ertiga , beserta solusinya dari Ari Motor, bengkel spesialis Suzuki di kawasan BSD, Tangerang Selatan.
Ulasan ini juga bisa Anda jadikan referensi dan panduan sebelum membeli Suzuki Ertiga bekas .
1. Masalah pada as roda Suzuki Ertiga
Pertama ungkap Wahri, pemilik Ari Motor mengatakan, semua generasi Ertiga punya kesamaan masalah umum, yakni pada as roda. Gejala awal yang bisa dirasakan adalah mobil terasa geal-geol.
"Yang matik khususnya ya, biasanya rentan di kaki-kaki as rodanya cepat kena. Jadi pas gas sedikit atau angkatan awal, bodi belakangnya itu agak 'lari' sama timbul bunyi gredek-gredek gitu," sebut Wahri saat ditemui kumparan beberapa waktu lalu di bengkelnya.
Solusi guna mengatasi hal tersebut tentunya harus dicek dulu komponen as roda, kondisi grease, kemudian link stabilizer.
ADVERTISEMENT
Apabila butuh penggantian as roda secara menyeluruh, maka siapkan dana sekitar Rp 3 jutaan.
2. Kerusakan pompa oli
Berikutnya yang sering ditemukan adalah kerusakan pompa oli. Komponen ini bertugas mengisap dan menyalurkan pelumas (bertekanan) di dalam mesin.
Sebelum masuk pompa, oli difilter dulu supaya tidak ada kotoran sehingga mengganggu kerja pompa. Namun filter tadi menurut Wahri tidak menjamin pompa oli aman dari kerusakan.
Menurut Wahri tidak ada patokan jarak tempuh atau lama pemakaian Ertiga. Kerusakan timbul apabila pemilik abai melakukan perawatan ganti oli.
"Jadi semua Ertiga matik atau manual pompa olinya cepat bunyi. Asal jorok ganti oli, umpama pakai oli palsu, enggak sesuai spek atau telat ganti oli sudah pasti kena," katanya.
ADVERTISEMENT
Kerusakan pompa oli bisa diketahui pemilik mobil dari indikator oli yang menyala.
Sementara cara mengatasinya adalah memeriksa kondisi pompa oli. Bila kerusakannya parah segera ganti pompa oli dan siapkan dana sekitar Rp 1,5 jutaan.
3. Mesin bunyi kasar
Terakhir adalah masalah bunyi kasar. Khusus yang satu ini akibat kelainan pada Variable Valve Timing (VVT), yang belum mendapatkan tekanan oli dari Oil Control Valve yang kotor.
Masalah ini sebisa mungkin jangan dibiarkan lama, sebab bisa merusak komponen mesin karena tidak terlumasi oli.
Solusinya mudah, cukup bersihkan Oil Control Valve menggunakan semprotan degreaser.