Rahasia Bisnis Clothing Cuan Ala Rico Lubis

9 Maret 2025 11:30 WIB
ยท
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rico Lubis saat berpose bersama Toyota Hilux Rangga. Foto: Darryl Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Rico Lubis saat berpose bersama Toyota Hilux Rangga. Foto: Darryl Ramadhan/kumparan
Pernah lihat kaus dengan desain wajah Danilla Riyadi dengan rambut ala Medusa? Kaus bergambar Visit Palestine 2024? Atau yang paling baru dan sempat bikin gempar media sosial, kaus berwajah Komeng dengan tulisan HOPE di belakangnya?
Semua desain tersebut adalah karya Reto, brand clothing yang digagas Rico Lubis. Bagi generasi 80-90an, tentu tak asing dengan sosok dengan julukan 'Spinboy' ini. Rico yang dulu dikenal sebagai jagoan streetball, kini merupakan juragan streetwear.
Rico Lubis saat menyablon kaos. Foto: Darryl Ramadhan/kumparan
Terangnya Reto telah dirintis sejak 2009 lalu bersama seorang temannya. Salah satu kunci yang membuat bisnis pakaian tersebut masih terus lestari hingga mendekati 'sweet seventeen' adalah kesadaran Rico jeli melihat peluang.
Kemudian kemampuan menggarap konsep streetwear yang inovatif, direalisasi dengan desain unik dan nyeleneh, yang dikawinkan dengan budaya pop yang tengah berkembang.
"Gue punya konsep suatu karakter yang belum ada di dunia streetwear Indonesia. Makanya mulailah Reto, terinspirasi dari nama tukang jahit Pak Mustakim yang artinya jalan yang lurus, dan Reto itu artinya jalan yang lurus, Bahasa Portugal," katanya saat wawancara dengan kumparan.
Rico Lubis saat menyablon kaos. Foto: Darryl Ramadhan/kumparan
Memulai usaha ini lanjutnya juga butuh konsistensi dan kesenangan. Artinya ketika menggeluti suatu bidang usaha, modal yang harus dimiliki adalah kecintaan untuk menjalaninya dari A sampai Z, dari pemilihan konveksi, bahan, pergulatan desain, produksi, pemasaran, sampai bagaimana barang dagangan itu sampai ke pembeli.
"Di saat bikin T-shirt pertama kali ada perasaan nagih saat kaus gue dipakai orang lain dan enggak kenal. Lagian T-shirt itu juga kebutuhan pokok lah ya, di situ juga bisa banyak bercerita, pesan-pesan yang mau disampaikan juga bisa lewat kaus," kata Rico.
Rico Lubis saat menyablon kaos. Foto: Darryl Ramadhan/kumparan
"Gue juga enggak menyesuaikan tren, tren menyesuaikan gue. Contohnya pas rame joger, gue enggak bikin, ketika ramai oversize gue juga enggak bikin. Tapi Alhamdulillah desain gue bisa menghasilkan ratusan juga kurang dari satu minggu hanya dengan satu desain. Ketika tahu polanya jadi lumayan ketagihan dan mau terapkan itu seterusnya," lanjutnya.
Lebih lanjut menurut Rico kunci sukses untuk bisa menggawangi brand clothing yang dikenal banyak orang adalah manfaatkan lingkungan pertemanan, optimasi pemasaran via media sosial, dan rekrut partner khususnya generasi sekarang yang punya sudut pandang berbeda.
"Fakta yang ngebantu gue adalah lu harus suka dan ketemu sama circle yang tepat, saat breakdown plan, senang sama visi misi, ikatannya kuat, perjanjiannya kuat itu juga minimalisasi kegagalan, kalau gagal tinggal ngacu ke situ. Karena kalau pas, itu jalannya enak. Gue udah buktiin mau 20 tahun clothing itu timeless," ujarnya.
Rico Lubis saat menyablon kaos. Foto: Darryl Ramadhan/kumparan

Kendaraan operasional multifungsi, bisnis dan lifestyle jalan terus

Aspek soft skill sudah, selanjutnya tak kalah penting adalah dukungan teknis. Perihal ini pada tingkatan yang lebih tinggi, sudah seharusnya menyiapkan kendaraan operasional yang andal dan tangguh. Khususnya usaha clothing, dibutuhkan untuk mengangkut bahan, screen untuk sablon, sampai produk jadi yang hendak disimpan di lokasi penyimpanan.
Opsi kendaraan dwi fungsi menurutnya harus masuk pertimbangan. Artinya selain sebagai kendaraan pekerja, juga bisa menunjang aktivitas harian sebagai entrepreneur.
Rico Lubis bersiap mengendarai Toyota Hilux Rangga. Foto: Darryl Ramadhan/kumparan
Menurut Rico, kendaraan pick-up seperti Toyota Hilux Rangga sudah bisa menjawab kebutuhan tersebut. Ruang kargo yang luas, kabin yang nyaman, opsi mesin bertenaga, serta dukungan purnajual yang mudah didapatkan, merupakan kriteria yang cocok sebagai partner harian seorang pebisnis.
Selain menjalani usaha sendiri dan menggeluti podcast, Rico ternyata juga merupakan orang yang bertanggung jawab atas segala hal kreatif Kanky Basketball. Tak heran bila pemilihan kendaraan menjadi krusial baginya.
"Itu memang udah gue pikirin dari awal. Pokoknya semua yang beririsan sama lo harus dipikirkan matang-matang, kalau semua itu sesuai dengan taste lo, menurut gue bisnis lo bisa berjalan dengan baik," lanjutnya.
Rico Lubis saat berpose bersama Toyota Hilux Rangga. Foto: Darryl Ramadhan/kumparan
Keseharian Rico umumnya diawali dengan menyambangi kantornya di Jakarta Selatan untuk melakukan siniar, meeting dengan rekan kerja, beranjak ke daerah Bekasi untuk cek bahan dan konveksi, lalu sore hingga malam harinya dialokasikan untuk aktivitas pertemanan, salah satunya bermain basket.
"Karena bisnis dan lifestyle enggak bisa dipisahin ya, makanya milih kendaraan juga berpengaruh. Apa lagi gue juga suka shape retro mobil ini karena relate sama teman-teman komunitas. Fungsinya oke menunjang kegiatan konveksi dan lainnya," kata Rico.