Rahasia Daihatsu Sigra Langganan Jadi Mobil Terlaris Setiap Bulan

21 Juni 2024 7:00 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Beberapa unit test New Daihatsu Sigra terpakir di Stasiun Kereta Api Bandung. Foto: Daihatsu
zoom-in-whitePerbesar
Beberapa unit test New Daihatsu Sigra terpakir di Stasiun Kereta Api Bandung. Foto: Daihatsu
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ibarat tim sepakbola bertabur bintang, hingga kini belum ada yang mampu menggusur Daihatsu Sigra di puncak klasemen mobil terlaris yang rilis setiap bulannya selama tahun 2024 berjalan. Sepanjang lima bulan, total sudah ada 20 ribu unit lebih yang terdistribusi.
ADVERTISEMENT
Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia atau Gaikindo, penjualan wholesales (dari pabrik ke diler) Sigra selama Januari-Mei jumlahnya sudah mencapai 26.061 unit. Berikut pencapaiannya setiap bulan.
Bila melihat figur penjualannya itu, Sigra cukup konsisten mengemas 5.000-an unit. Hanya pada April sempat mengalami penurunan hingga ke level 3.000-an unit, itu juga disebabkan pasar otomotif nasional secara keseluruhan tengah lesu.
Kemudian pada bulan setelahnya, angkanya bisa kembali lagi ke 5.000 unit. Perolehan itu yang selalu mengantarkan Sigra duduk di posisi pertama penjualan mobil terlaris di Tanah Air, jadi apa rahasianya?
Daihatsu Sigra alami penyegaran pada bagian eksterior dan interior. Foto: Sena Pratama/kumparan
Marketing Customer Relations Division Head PT Astra International Tbk. Daihatsu Sales Operation (AI-DSO) Tri Mulyono membeberkan beberapa faktor yang membuat Sigra tetap menjadi primadona untuk masyarakat Indonesia.
ADVERTISEMENT
Berbicara konteks mobil baru, Sigra adalah salah satu lini paling terjangkau saat ini. Kemudian, model tersebut juga masuk dalam kategori LCGC atau Low Cost Green Car yang mendapat keringanan PPnBM.
"Rasanya kalau dilihat hari ini kenapa LCGC MPV lebih baik (penjualannya) dibanding LCGC hatchback. Menurut saya yang utama pastinya ownership cost, jadi harga mobil, biaya perawatan, purna jualnya itu pasti jadi yang utama," ujar Tri ditemui di Bandung, Jawa Barat beberapa waktu lalu.
Sigra ditawarkan dalam beberapa pilihan varian, banderolnya mulai dari Rp 139 juta hingga Rp 182,6 juta on the road (OTR) Jakarta. Berikut detailnya.
Daihatsu Sigra di GIIAS 2021. Foto: Muhammad Ikbal/kumparan
ADVERTISEMENT
"Kedua adalah kapasitas tujuh penumpang dirasa lebih diterima dibandingkan dengan dua baris atau lima penumpang. Sehingga, itu yang menurut saya kenapa ini (LCGC MPV) mengalami perkembangan lebih baik dibanding segmen lainnya," tambah Tri.
Dirinya juga melihat, segmen LCGC khususnya yang dikemas dalam wujud MPV seperti Sigra, banyak menyasar pembeli mobil baru pertama. Apalagi dengan kondisi ekonomi saat ini, kebanyakan orang cenderung memilih produk yang lebih ekonomis secara harga dan biaya perawatan.
"Kita mensinyalir seperti itu, sekarang ini orang-orang indikator ekonominya cukup banyak. Ada variabelnya, sehingga orang yang tetap ingin membeli mobil (baru) pilihannya shifting (dari non-LCGC), mungkin mereka memilih yang dirasa lebih ekonomis dan affordable," jelas Tri.
Lebih lanjut, Sigra dikatakannya juga ternyata mampu menyerap banyak pembeli yang bukan berasal dari perorangan atau kebutuhan pribadi. Tri bilang, sektor ride hailing yang tumbuh pesat di beberapa wilayah Indonesia menjadi salah satu faktornya.
Suasana lalu lintas di Jalan Medan Merdeka Selatan saat demo pengemudi taksi online tanggapi ganjil genap berlangsung. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
"Khusus untuk model Sigra ini juga terbantu dari rental company. Jadi dengan berkembangnya taksi online itu cukup berkontribusi membuat segmen LCGC berkembang. Total penjualan Daihatsu untuk sektor fleet itu lebih kurang 13 persen dalam satu bulan. Dari 13 persen dari semua model kita, Sigra itu menyumbang 20 persen dan itu atas nama perusahaan," terangnya.
ADVERTISEMENT
"Pembelian shadow itu kalau digunakan untuk taksi online dengan pembelian atas perusahaan itu bisa kita identifikasi. Lain lagi jika orang itu beli perorangan tapi ternyata digunakan untuk komersil, itu kita tidak bisa deteksi," papar Tri.
Sama seperti pembeli perorangan, Tri mengungkapkan alasan cukup banyak sektor fleet menjadikan Sigra sebagai mobil operasional adalah biaya perawatan yang terbilang rendah jika dibandingkan dengan model lainnya.
"Kalau sudah bicara usaha, kadang dituntut agar running cost serendah mungkin. Mungkin tadinya pakai Xenia kemudian turun jadi ke Sigra juga," pungkasnya.
***