Ramai Warga Korsel Jual Mobil Listrik Imbas Kebakaran Baterai EV

21 Agustus 2024 6:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mercedes-Benz meluncurkan tiga model EQE Edition 1, EQS SUV, dan Mercedes-AMG SL 43, dua di antaranya mobil listrik dan satu mobil sport di pameran otomotif Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS 2023) di ICE BSD, Tangerang, Kamis (10/8).  Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Mercedes-Benz meluncurkan tiga model EQE Edition 1, EQS SUV, dan Mercedes-AMG SL 43, dua di antaranya mobil listrik dan satu mobil sport di pameran otomotif Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS 2023) di ICE BSD, Tangerang, Kamis (10/8). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Dampak kasus kebakaran baterai Mercedes-Benz EQE di Korea Selatan ternyata lebih luas dari perkiraan. Selain kerugian materil, insiden tersebut turut mendorong konsumen mobil listrik di sana untuk berbondong-bondong menjual kendaraan mereka.
ADVERTISEMENT
Laporan The Korea Herald, peristiwa kebakaran yang tiba-tiba terjadi di area parkiran gedung tempat tinggal pada 1 Agustus lalu itu setidaknya menyebabkan 140 kendaraan di sekitar dilahap si jago merah. Tak lama, mencuat seruan pembuatan aturan dari masyarakat untuk mobil listrik yang diparkir di basement gedung.
Temuan lainnya menurut sumber, berdasarkan layanan penjualan mobil bekas terbesar di Korea Selatan, K Car memaparkan adanya lonjakan mobil listrik bekas selama awal Agustus sebesar 184 persen dibanding minggu terakhir bulan sebelumnya.
Model-model yang diniagakan kembali oleh pemiliknya adalah Mercedes-Benz EQE, termasuk EQE 300 standar, dan EQE 350, serta EQE versi AMG. Alias model-modelnya tidak berbeda jauh dengan mobil listrik yang terbakar beberapa waktu lalu.
Ilustrasi mobil konvensional terbakar. Foto: Laura Hasani/REUTERS
Fenomena kepanikan warga Korsel itu membuat pasar mobil listrik bekas dibanjiri ratusan unit Mercedes-Benz EQE seken. Totalnya mencapai 115 unit, dibanding dengan periode beberapa waktu sebelumnya yang hanya puluhan unit.
ADVERTISEMENT
Tidak hanya dari segi kuantitas, gejolak tersebut juga mempengaruhi harga bekas mobil listrik Mercedes-Benz. Sebelum insiden kebakaran, model EQE bekas dijual 60 juta won atau sekitar Rp 700 jutaan hingga 70 juta won atau berkisar Rp 815 jutaan.
"Saat ini, beberapa model EQE 300 tahun 2023 bekas bersertifikat dijual dengan harga hanya 59 juta won (Rp 687 juta), penurunan yang signifikan dari harga jual aslinya sebesar 92 juta won (Rp 1 miliaran)," tulis kantor berita tersebut.
Efeknya ternyata tidak berhenti di situ, di tengah lesunya pertumbuhan BEV di Korea Selatan dan beberapa pabrikan di sana menawarkan beragam diskon untuk menggaet pembeli, banyak konsumen yang membatalkan pembelian mobil listrik.
"Hal yang lebih dikhawatirkan adalah pembicaraan tentang peraturan baru yang dapat membuat kepemilikan kendaraan listrik menjadi lebih rumit, seperti membatasi penggunaannya di tempat parkir bawah tanah karena risiko kebakaran," demikian laporan The Korea Herald.
ADVERTISEMENT
***