Rantai Motor Dibuat Kendur saat Musim Hujan, Mitos atau Fakta?

3 Oktober 2020 15:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi rantai sepeda motor. Foto: dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi rantai sepeda motor. Foto: dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Hujan mulai turun di beberapa daerah Indonesia, pengendara sepeda motor pun dituntut harus lebih ekstra konsentrasi ketika berkendara dan mengecek kendaraannya secara rutin.
ADVERTISEMENT
Umumnya pemilik akan mengecek keausan ban, tapi tak sedikit yang juga beranggapan bahwa setelan rantai motor harus dibuat sedikit kendur. Alasannya beragam, tapi paling kuat yang mendasari anggapan itu agar kinerja rantai tidak terlalu berat ketika melewati genangan air.
Ilustrasii rantai sepeda motor. Foto: dok. Istimewa
Lalu apakah anggapan tersebut benar atau hanya mitos yang berkembang saja? Menjawab ini, Senior Technical Advisor PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) Slamet Kasianom mengatakan, setelan rantai harus sesuai dengan rekomendasi pabrikan. Secara tak langsung dia mengatakan hal tersebut hanya mitos belaka.
"Untuk motor harian karena relatif jalan yang dilalui tidak naik turun dan ekstrem jika dikasih kendur justru memungkinkan rantainya terlepas dari gir," jelas Slamet saat dihubungi kumparan, Kamis (1/10).
Tester dari kumparan sedang mencoba performa Yamaha WR 155 R di trek off road Hambalang Hills, Jawa Barat. Foto: YIMM
Beda halnya dengan motor trail, jika digunakan untuk terabas atau adventure dia merekomendasikan agar setelan rantai dibuat sedikit kendur. Tujuannya adalah untuk memberikan jarak bebas kaki-kaki sepeda motor ketika bermanuver di jalan tidak rata.
ADVERTISEMENT
"Setelan rantai untuk motor cross pasti kendur. Kenapa, ketika melewati jalan keriting atau loncat otomatis main suspensi dan swing arm menjadi jauh. Nah kalau kenceng (rantainya) bisa putus. Motor jalanan sekali lagi tidak perlu seperti itu," tambahnya.

Toleransi kekencangan rantai motor harian

Mengukur ketegangan rantai. Foto: Bangkit Jaya Putra/kumparan
Sebagai panduan untuk berkendara baik musim kemarau atau hujan Slamet menyarankan agar jarak renggang rantai dibuat 1-2 cm. Batas itu disebut sesuai dengan rekomendasi pabrikan.
"Caranya setelah disetel rantainya tekan bagian bawah rantai lalu ukur sudah ideal belum. Jangan terlalu kencang karena bisa membuat rantai putus," paparnya.
Ilustrasi gear roda belakang motor. Foto: dok. Istimewa
Alasan lain mengapa rantai harus memiliki jarak ideal karena secara konstruksi antara gir depan dan belakang tidak dibuat simetris.
"Perhatikan saja ketika setel rantai dan roda diputar pasti ada bagian rantai yang kencang dan tidak, itu tujuannya menyetel rantai harus ada jarak ideal," jelas dia.
ADVERTISEMENT
Untuk perawatan rantai ketika berkendara di musim hujan, Slamet menyarankan agar pemilik tak malas membersihkan rantai dan melumasinya.
***
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)