news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Recall Daihatsu Gran Max dan Luxio Baru Tangani 9 Ribu Unit

18 Juli 2020 14:33 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Daihatsu Gran Max Foto: dok. ADM
zoom-in-whitePerbesar
Daihatsu Gran Max Foto: dok. ADM
ADVERTISEMENT
PT Astra Daihatsu Motor (ADM) mengumumkan progres program penarikan kembali atau recall Daihatsu Gran Max 1.5 dan Luxio. Kampanye recall tersebut sudah bergulir sejak 1 November 2019.
ADVERTISEMENT
Data internal Daihatsu menunjukkan, sampai penghujung 2019 lalu, baru ada 5 persen Gran Max dan Luxio yang melakukan perbaikan ke bengkel resmi. Kemudian selama periode Januari hingga Juni 2020, angkanya perlahan tapi pasti meningkat hingga mencapai 24 persen.
Daihatsu Luxio Foto: dok. ADM
"Update pencapaian recall sampai Juni dari Sumatera hingga Papua, kami sudah melakukan perbaikan sebanyak 9.043 unit dari 36.915 unit yang kita suspek," jelas Technical Service Division PT Astra Daihatsu Motor (ADM), Bambang Supriyadi, dalam virtual media conference, Jumat (17/7).
Lebih lanjut kata Bambang, dari capaian itu, didominasi oleh pemilik Gran Max dan Luxio di wilayah Jawa Barat yang mencapai 33 persen, Jawa Tengah 28 persen, dan Jawa Timur 27 persen.
Daihatsu Luxio Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan
Meski diklaim menunjukkan tren positif, Bambang tak menampik bahwa ada kendala yang Daihatsu alami. Terutama dalam menjangkau konsumen-konsumen di wilayah Sumatera, Kalimantan dan Indonesia bagian Timur.
ADVERTISEMENT
"Yang terkendala ini khususnya di luar Pulau Jawa nih. Bahwa di wilayah-wilayah tersebut, jarak bengkel, jauh dan banyak kustomer kami yang tidak update berita atau tidak tahu informasi terkait perbaikan ini," ungkap Bambang.
Daihatsu Gran Max Foto: Dok. Daihatsu
Selain itu, sudah barang tentu kendala lain juga diakibatkan adanya pandemi COVID-19 dan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), yang membuat bengkel-bengkel Daihatsu harus tutup sementara.
"Meskipun sekarang PSBB transisi, tetapi operasional bengkel kami itu kan baru boleh 50 persen, jadi memang ada juga kendalanya," imbuh Hendrayadi Lastiyoso, Marketing & Customer Relations Division Head PT Astra International Daihatsu Sales Operation (AI-DSO).
Daihatsu Luxio Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan
Adapun target waktu pelaksanaan program recall, diharapkan Hendrayadi bisa tuntas pada 2023. Karena itu, berbagai penawaran menarik pun dihadirkan Daihatsu guna memancing pemilik Gran Max untuk melakukan perbaikan, seperti pemberian voucher gratis oli dan servis rutin.
ADVERTISEMENT

Recall Daihatsu Gran Max dan Luxio akibat cacat setang seher

Recall Daihatsu Gran Max dan Luxio ini menyasar unit yang diproduksi Maret 2018 hingga April 2019.
Ilustrasi setang seher Daihatsu Luxio Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan
Termasuk unit yang diekspor ke Jepang dengan emblem Toyota. Sementara total unit yang harus diperbaiki sebanyak 36.915 unit. Rinciannya untuk Luxio 4 ribuan unit, Gran Max 1.5 32 ribuan unit, dan sisanya unit yang diekspor.
Kedua mobil itu diduga mengalami cacat produksi pada bagian connecting rod atau setang seher.
Ilustrasi setang seher Daihatsu Luxio Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan
"Jadi dari bulan Maret sampai September kami menemukan masalah mesin berhenti, setelah investigasi, hasilnya ada connecting rod yang patah," kata Service Parts Division Head PT ADM, Anjar Rosjadi.
Anjar menjelaskan, ada tiga gejala yang dapat dirasakan pengemudi ketika mengendarai unit yang terdampak, meliputi:
ADVERTISEMENT
1. Pada kondisi jalan datar, akan ada suara berisik di area mesin, kemudian mesin akan mati.
2. Pada kondisi jalan menanjak, gejalanya serupa seperti jalanan mendatar.
3. Pada kondisi jalan menurun, akan ada suara berisik, kemudian mesin mati ditambah tidak ada engine brake karena kerusakan mesin.
Nantinya, seluruh kendaraan yang terdampak program recall akan mendapatkan penggantian komponen baru secara gratis dari Daihatsu. Proses perbaikan akan memakan waktu sekitar 14 jam.
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona