Rem Motor Matik Terasa 'Bagel', Ini Penyebab dan Solusinya

29 Agustus 2024 10:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Proses pompa minyak rem motor, agar tidak ada udara di dalam selang Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparanOTO
zoom-in-whitePerbesar
Proses pompa minyak rem motor, agar tidak ada udara di dalam selang Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparanOTO
ADVERTISEMENT
Pengereman merupakan bagian penting yang juga harus diperhatikan. Rem punya fungsi penting untuk mengurangi kecepatan motor ketika melaju.
ADVERTISEMENT
Agar performanya tetap prima, harus ada perawatan yang dilakukan mulai dari minyak rem hingga kondisi kanvas remnya. Kalau tak dirawat salah satu penyakit pengereman adalah terasa bagel atau keras ketika tuas rem ditarik.
Penggawa Meydi Speed, Ekhsan Saputra menjelaskan, kondisi tersebut biasanya akibat minyak rem yang tidak pernah diganti atau kualitasnya yang jelek.
“Kebanyakan kalau rem bagel itu dari minyak rem yang murah, itu bisa bikin bagian seal master remnya korosi makanya jadi keras. Awalnya karena minyak remnya panas karena gesekan dari cakram,” kata pria yang karib disapa Meydi saat ditemui di bengkelnya di kawasan Srengseng Sawah, Jakarta Selatan.
Meydi menyarankan untuk memilih minyak rem yang punya standar Department Of Transport (DOT) yang kualitasnya lebih terjamin dan lebih kuat menahan panas.
ADVERTISEMENT
“Kalau minyak rem yang enggak ada standar DOT itu riskan jadi air. Itu bisa bikin seal master remnya korosi kalau dibiarin,” tegasnya.
Ilustrasi jari tangan ke tuas rem sepeda motor Foto: dok. Istimewa
Penjelasan dari Meydi, korosi itu timbul dari minyak rem yang panas akibat perputaran dari cakram lalu naik ke bagian master rem. Selanjutnya minyak rem yang ada di tabung master rem akan mendidih dan menyebabkan rem menjadi blong.
Lalu, uap panas tersebut yang menyebabkan komponen di bagian seal master rem jadi korosi. Lebih lanjut, Meydi menyarankan untuk penggunaan harian ada baiknya menggunakan minyak rem DOT 4 atau DOT 5.
Rem tangan atau parking brake lock Mmotor Foto: Bangkit Jaya Putra/kumparan
“Kalau minyak rem jelek perhatikan warnanya, lama-lama pasti hitam warnanya kaya oli mesin. Tapi kalau minyak rem bagus, enggak akan, kalau warna minyaknya bening ya tetap bening, kalau merah ya tetap merah enggak bakalan berubah,” pungkasnya.
ADVERTISEMENT
Selain itu untuk kenyamanan, Meydi merekomendasikan penggantian minyak rem minimal setiap 5 ribu kilometer dikuras dan diganti. Biasanya Meydi dengan alat khusus buatannya untuk blasting minyak rem sehingga lebih bersih.
Soal biaya, untuk mengganti minyak rem depan belakang sekaligus blasting dibanderol Rp 250 ribu sudah termasuk jasa dan minyak rem.