Respons Gaikindo Soal Wacana Standar Emisi Euro 5

8 Februari 2024 12:02 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas gabungan yang terdiri dari Ditlantas Polda Metro Jaya, Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta dan Dinas Perhubungan DKI Jakarta menindak pengendara kendaraan bermotor di razia tilang uji emisi di kawasan Cakung, Jakarta, Rabu (1/11). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Petugas gabungan yang terdiri dari Ditlantas Polda Metro Jaya, Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta dan Dinas Perhubungan DKI Jakarta menindak pengendara kendaraan bermotor di razia tilang uji emisi di kawasan Cakung, Jakarta, Rabu (1/11). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
ADVERTISEMENT
Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Yohannes Nangoi menanggapi pernyataan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan soal rencana penerapan standar emisi gas buang setara Euro 5.
ADVERTISEMENT
Nangoi mengaku, pihaknya sangat menyambut baik wacana tersebut. Sebab, emisi gas buang kendaraan bermotor yang lebih bersih membantu menciptakan lingkungan yang lebih baik dan juga berdampak pada kesehatan.
"Ini sudah lazim di dunia, tapi patut dicatat kendaraan bermotor yang sudah menerapkan standar Euro 5 akan pakai teknologi lebih canggih dan ini akan sangat sensitif terhadap bahan bakar," ujarnya di Karet Kuningan, Jakarta (7/2/2024).
Sebelum beralih ke Euro 5, Nangoi menambahkan untuk penerapan Euro 4 sekarang ini masih ditemukan beberapa kendala. Seperti ketersediaan dan pasokan bahan bakar yang sesuai dengan mesin-mesin kendaraan bermotor Euro 4 di Indonesia.
Sopir tangki PT Pertamina (persero) secara mandiri mengisi pasokan tangki BBM di Terminal BBM Pengapon, Semarang, Jawa Tengah, Senin (17/4/2023). Foto: ANTARA FOTO/Aji Styawan
"Perlu kami sampaikan saat ini masih banyak bahan bakar yang tidak memenuhi standar Euro 4. Kadang-kadang ini mempersulit kendaraan itu sendiri, karena apabila (BBM tidak sesuai standar) digunakan untuk Euro 4 akan menyebabkan masalah pada kendaraan tersebut," imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Implementasi standar Euro 4 untuk setiap kendaraan yang dijual di Indonesia sudah berlaku sejak tahun 2022 silam. Aturannya tertuang pada Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan No S 786/MENLHK-PPKL/SET/PKL.3/5/2020.
Indonesia sebenarnya cukup tertinggal menyoal penerapan standar emisi gas buang kendaraan. Nangoi memberi contoh seperti negara-negara ASEAN lainnya yang sudah sejak lama dan lebih dahulu menerapkan standar Euro 5.
Diskusi Isuzu soal "Kesiapan Bahan Bakar Dalam Implementasi Kebijakan Euro 4 Pada Mesin Diesel" di GIIAS 2021. Foto: Dok. Istimewa
"Kita sudah menggunakan kendaraan berdasarkan standar Euro 4 yang memang cukup baik. Tapi dunia sudah menggunakan standar lebih tinggi, Singapura dan Vietnam sudah Euro 5, Jepang Euro 6. Inida yang jado barometer kita memang masih Euro 4, tetapi beberapa negara bagiannya sudah ada Euro 5," paparnya.
Ia menjelaskan, mengenai peralihan dari standar Euro 4 ke Euro 5 sebenarnya bukan perkara sulit. Namun memang, Nangoi menenkankan tantangan soal ketersediaan bahan bakar yang sesuai spesifikasi tersebut di seluruh wilayah Indonesia ke depannya.
ADVERTISEMENT
"Yang kita perlukan adalah kesiapan pemerintah untuk memodifikasi atau transfer bahan bakar non-Euro 5 ke Euro 5 serentak saat undang-undang tersebut sudah dijalankan. Kami dari industri otomotif bisa membuat kendaraan ke Euro 5 dan lebih mudah karena standar dunia sudah seperti itu, yang berat adalah mengubah bahan bakarnya," tukasnya.
***