Respons Hino Indonesia Soal Pemalsuan Data Emisi di Jepang

10 Maret 2022 17:00 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Produsen kendaraan niaga Hino. Foto: Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Produsen kendaraan niaga Hino. Foto: Reuters
ADVERTISEMENT
Produsen kendaraan truk dan bus asal Jepang, Hino diketahui melakukan pemalsuan data hasil uji emisi kendaraan mereka yang telah dijual di Jepang.
ADVERTISEMENT
Melansir dari Reuters, stasiun TV publik NHK menyiarkan liputan yang menunjukkan pejabat dari Kementerian Transportasi Jepang yang menggerebek kantor pusat Hino di Tokyo, Jepang, Senin (7/3) pagi.
Sebelumnya, melalui siaran media yang diterbitkan pada Jumat (4/3), Hino Motors secara resmi mengakui adanya masalah soal pemalsuan data untuk sertifikat emisi gas buang dan masalah soal kinerja mesin.
Dalam pernyataan tersebut, setidaknya ada 3 model mesin yang ditangguhkan penjualannya dan telah diselidiki oleh pihak tim penyelidik internal yang telah dibentuk Hino untuk mendalami kasus tersebut.
Hino Ranger dan Hino Profia. Foto: Sena Pratama/kumparan
Ketiga model mesin tersebut di antaranya, (A05C (HC-SCR), A09C, dan E13 C). Hino telah mengidentifikasi soal performa mesin dalam hal uji emisi untuk mesin A05C (HC-SCR) yang dipakai di kelas medium duty.
ADVERTISEMENT
Sementara dua mesin lainnya yakni A09C dan E13 C untuk kelas mesin heavy duty, telah diukur tingkat efisiensi bahan bakar yang hasilnya juga ditemukan masalah terkait performa mesinnya.
Di Jepang, jantung pacu tersebut dipakai untuk dua model truk yakni Hino Ranger series, Hino Profia series, dan bus Hino S’elega yang telah ditetapkan untuk memenuhi regulasi di tahun 2016 lalu.
Diprediksi sudah ada kurang lebih 115.500 kendaraan beredar yang menggunakan mesin bermasalah tersebut, angka tersebut hampir dua kali lipat, dari jumlah kendaraan Hino yang dijual di Jepang, dalam 12 bulan yang berakhir Maret 2021.

Bagaimana dengan Hino Indonesia

Hino Indonesia luncurkan produk baru dengan mesin standar Euro 4, Rabu (9/3). Foto: Sena Pratama/kumparan
COO-Director HMSI, Santiko Wardoyo menyebut kasus Hino di Jepang tersebut tidak memberi efek terhadap operasional bisnis Hino di Indonesia.
ADVERTISEMENT
“Saya tegaskan bahwa produk yang ada di Indonesia ini semuanya sudah lolos dari Kementerian Perhubungan Darat, kita sudah dapat SUT (Surat Uji Tipe). Jadi berbeda dan tidak ada pengaruhnya,” pungkas Santiko saat sela peluncuran produk baru Hino di Purwakarta (9/3).
Santiko menambahkan, unit yang dijual di Indonesia baru memasuki standar emisi gas buang Euro 4 dan bisa saja sangat berbeda dengan unit yang dipasarkan di Jepang.
“Beda mesinnya, karena di Indonesia baru mulai Euro 4, kalau di sana (Jepang) mungkin lebih dari Euro 4 dan parameter kan beda, yang tadi saya bilang Vietnam pakai Euro 4 juga, apakah sama dengan di Indonesia? Saya kurang tahu, karena di Vietnam kan parameternya sendiri-sendiri, begitu juga di Jepang,” terang Santiko.
ADVERTISEMENT
Hino Indonesia juga memasarkan beberapa model truk yang sama di Jepang yakni Ranger dan Profia. Untuk model Ranger dan Profia yang baru diluncurkan dengan standar Euro 4 menggunakan mesin berkode J08E-WF, J08E-WE, J08E-WD, P11-WN dan E13C-BJ.