Respons Honda Soal Gempuran Mobil Hybrid 'Terjangkau' dari China
11 Juni 2025 17:00 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Ekspansi pabrikan China bukan cuma untuk mobil listrik (BEV/battery electric vehicle), sejumlah produk dengan teknologi hybrid dengan harga kompetitif juga meramaikan pasar Indonesia.
ADVERTISEMENT
Melihat fenomena itu, President Director PT Honda Prospect Motor (HPM) Shugo Watanabe mengatakan bahwa hal ini membuktikan bahwa perlu fase transisi dalam menuju elektrifikasi.
Melihat pengalaman di negara-negara maju seperti Eropa, China, dan Amerika Serikat, terbukti diperlukan adanya jembatan teknologi. Kami percaya teknologi hybrid merupakan jembatan yang tepat untuk mempercepat transisi elektrifikasi kendaraan di Indonesia.
"Kami yakin saat ini teknologi hybrid bisa diterima dengan lebih luas oleh kalangan masyarakat di Indonesia," ujar Shugo di sela-sela peluncuran Honda HR-V Hybrid e:HEV.
Honda menegaskan komitmen untuk mencapai zero emission di masa depan. Hal tersebut sudah diwujudkan lewat kendaraan elektrifikasi yang ditawarkan.
"Kami tetap mempunyai komitmen di masa depan guna mencapai zero emission dan kami tetap melakukan berbagai upaya untuk mempopulerkan teknologi EV di Indonesia," tegasnya.
ADVERTISEMENT
Salah satu langkah konkret adalah peluncuran model Honda e:N1, sebagai salah satu cara untuk memperkenalkan lebih banyak model mobil listrik di Indonesia yang akan disesuaikan dengan permintaan dan penerimaan konsumen.
"Intinya Honda itu sudah punya teknologinya dan macam-macam teknologi, dan kita akan menuju ke zero emission. Kita akan menyesuaikan penerapan teknologi berdasarkan acceptance dan juga permintaan dari konsumen," tegasnya.
Dengan komitmen untuk terus mengembangkan teknologi hybrid dan EV, serta memperhatikan tren dan permintaan pasar, Honda berharap dapat tetap kompetitif di pasar otomotif Indonesia yang semakin dinamis.