Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Ricky Elson dan Kesibukannya Mencetak Ahli Mobil Listrik Baru
19 September 2017 10:38 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:15 WIB
ADVERTISEMENT
Belakangan, isu mobil listrik kembali menghangat di negeri ini. Ada yang bicara soal bagaimana membuka keran importasi dengan bea masuk ringan kepada produk asing, tapi adapula yang berjuang agar merek nasional mendapat ruang.
ADVERTISEMENT
kumparan (kumparan.com) tentu tertarik menanyakan respons isu tersebut kepada Ricky Elson. Mengingat dia dulu merupakan salah satu putra petir, yang bersama tiga pemuda lain, yakni Mario Rivaldi, Dasep Ahmadi, dan Danet Suryatama menciptakan kendaraan listrik.
Lewat Lentera Bumi Nusantara di Ciheras, Tasikmalaya, pria yang punya hobi membaca buku itu, mengaku tengah fokus dalam mengembangkan pemuda-pemuda yang menguasai teknologi kendaraan listrik.
"Saya enggak bicara mobil listrik setahun dua tahun, saya enggak perlu di-support yang kayak gitu. Saya sedang membangkitkan peran untuk 30-50 tahun ke depan," kata pemilik belasan paten terkait motor listrik tersebut.
ADVERTISEMENT
Didirikan sejak tahun 2012, Lentera Bumi Nusantara jadi wadah untuk menebar virus positif ditebar sembari membagi ilmu soal keahliannya di bidang teknologi. Bukan cuma itu, dia juga mengajak para pemuda untuk berkontribusi langsung terhadap kehidupan masyarakat.
Selo, sportscar listrik yang ia buat bersama Kupu Kupu Malam menjadi contoh agar rakyat Indonesia terbuka pikirannya soal mobil listrik dan mengakui kualitas mobil listrik.
"Kenapa saya bikin Selo, kalau saya mau bantu rakyat Indonesia bisa bikin mobil pedesaan atau city car, MPV tapi itu bunuh diri. Itu akan hilang dalam hitungan detik. Kenapa? Itu jelas-jelas akan berhadapan dengan mereka (merek asing)," katanya dia.
"Yang akan kita bangun itu bukan pabrik, tapi manusia-manusia yang menguasai teknologi kendaraan mobil listrik," Ricky menambahkan.
ADVERTISEMENT
Sehingga, dia perlu waktu panjang untuk memperjuangkan mimpinya tersebut. Setidaknya perlu 10-20 tahun ke depan. Ketika pemuda mulai memiliki kepercayaan diri akan kemampuan mereka dan punya kewajiban untuk membangun Indonesia, ia yakin jati diri bangsa ini akan benar-benar terwujud.