Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Ricky Elson: Ahli Mobil Listrik Indonesia Itu Kini Ngangon Domba
18 September 2017 14:42 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:15 WIB
ADVERTISEMENT
Sebuah desa di selatan Tasikmalaya, Jawa Barat, dipilih sebagai tempat Ricky Elson, putra bangsa ahli kendaraan listrik, untuk tinggal dan berbagi ilmu.
ADVERTISEMENT
Namun tiga tahun belakangan, pria berambut gondrong itu justru sibuk dengan aktivitasnya mengangon domba dan bercocok tanam. Aktivitas ini memang jauh dari keahlian Ricky Elson di bidang teknologi.
Lentera Bumi Nusantara adalah nama baru yang ia gunakan sebagai tempat berbagi ilmu. Sesuai namanya, tempat itu tak hanya menjadi lokasi anak-anak muda untuk belajar teknologi kincir angin --pembangkit listrik bertenaga angin, tapi juga soal bercocok tanam dan mengolah hasil alam hingga beternak domba dan budi daya lele.
ADVERTISEMENT
Beternak domba menjadi salah satu cara yang dilakukan Ricky agar dia bisa memberikan manfaat kepada masyarakat. Pelan-pelan, dia turut melibatkan masyarakat setempat untuk ikut beternak domba.
"Kalau saya ingin mencari untung, lebih baik saya buat kandang memanjang dan mempekerjakan mereka (masyarakat setempat), tapi saya ingin melibatkan partisipasi mereka," kata dia.
Pemilihan domba sebagai hewan ternak pun bukan tanpa sebab. Sang "putra petir" melihat, bila masyarakat aktif memelihara domba dan giat mencari rumput, secara langsung membuat lahan Ciheras yang sebelumnya rusak akibat penambangan pasir besi menjadi hijau.
"Rumput bisa dimanfaatkan untuk pakan domba, sementara kotoran domba bisa digunakan untuk menyuburkan tanah di Ciheras. Lagipula domba lebih murah ketimbang sapi. Memang untungnya tidak sebesar sapi," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Kolaborasi
Ricky sadar betul, secara ekonomi banyak masyarakat di Ciheras yang kesulitan beternak domba. Dia pun melakukan berbagai upaya agar masyarakat mau berpartisipasi dan bisa meningkatkan standar hidupnya.
Sejak tahun lalu, Ricky memiliki program yang namanya tabungan kurban. Program ini menawarkan ke masyarakat yang ingin kurban, tapi bisa dicicil dengan harga yang disesuaikan dengan bobot domba kurban.
"Di situ, kami bisa memastikan domba yang dipelihara oleh petani sudah pasti laku, dan mereka tinggal fokus untuk menggemukkan saja," paparnya.
Domba-domba yang masuk dalam program kurban itu juga tidak hanya mencakup domba yang ada di kawasan Lentera Bumi Nusantara, tapi juga domba warga sekitar.
"Kalau mereka tidak punya domba, kami beri modal bibit untuk mereka gemukkan, dan keuntungannya nanti didapat dari selisih berapa banyak bobot yang domba yang petani gemukkan," kata Ricky.
ADVERTISEMENT
Program tersebut berhasil melibatkan dan memberikan pengetahuan lebih kepada masyarakat sekitar soal beternak domba.
Pada Idul Adha lalu, tak kurang dari 200 ekor domba disebar ke kampung sekitar untuk dikurbankan.
"Saya bilang ke petani, rawatlah domba dengan baik, cukur bulu dan mandikan agar sehat. Jangan lupa untuk memberikan pakan rumput, anggaplah mengarit rumput itu sebagai tabungan," ujar Ricky.
Siapa sangka, sektor pengabdian Ricky begitu tak terbatas.