Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Ritual Kurangi Angin Ban Mobil Saat Hujan, Masih Relevan?
24 Oktober 2022 9:01 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Salah satunya ketika harus berkendara di tengah situasi hujan, yang mana permukaan jalan dapat menjadi licin akibat air yang tergenang. Makanya, beberapa pabrikan sebenarnya sudah merancang agar ban mampu melibas jalan basah dengan tetap aman.
Kendati begitu, tidak jarang kita mendengar atau kebiasaan seseorang yang sengaja mengurangi angin di dalam ban sebelum melewati jalan yang basah. Cara itu dipercaya membuat daya cengkram ban ke permukaan jalan semakin kuat. Lantas, perlukah hal tersebut?
“Kenapa harus mengurangi angin? Musim hujan, lebih nyaman mana naik sepeda ontel dibandingkan dengan motor yang bannya lebih besar saat masuk genangan air? Pasti yang sepeda yang bannya kecil,” kata Customer Engineering Support Michelin Indonesia, Mochammad Fachrul Rozi ditemui kumparan di Senayan, Jakarta.
Disebutnya, melalui perumpamaan tersebut, ban yang memiliki tapak lebih kecil lebih mudah membelah genangan air. Sama seperti ban mobil, ia melanjutkan, kondisi permukaan ban yang menapak semua di jalan jauh lebih aman ketika sedang hujan.
ADVERTISEMENT
“Kalau ban kondisi normal bentuk permukaannya menapak semua di permukaan jalan, kalau kempis jadi ada ruang di tengahnya malah jadi menampung banyak air nantinya. Alur ban juga memang sudah khusus dirancang untuk membuang air,” imbuh Rozi.
Makanya, Rozi mengatakan, pemilik mobil sebaiknya mengikuti petunjuk yang sudah dianjurkan oleh masing-masing pabrikan. Biasanya informasi tekanan ban untuk kondisi tertentu sudah tertera pada label di balik pintu depan atau pada buku petunjuk.
“Karena kalau tidak sesuai dengan anjuran pabrikan pun nanti fitur-fitur yang ada pada ban juga tidak bekerja secara maksimal, selain itu ban juga jadi cepat rusak karena karetnya akan lebih sering flexing bisa pecah dindingnya,” pungkasnya.
“Jadi itu mitos dan keliru, kecuali kalau mau main off road. Kurangi angin boleh kan untuk memperbanyak tapak yang menyentuh permukaan jalannya, biar cengkraman lebih baik,” tutur Rozi.
ADVERTISEMENT
***