Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.8

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Nilai tukar dolar AS terhadap rupiah masih berada di atas Rp 16 ribu. Bahkan pada Sabtu (29/3/2024) nilai tukarnya berada di angka Rp16.500.
Pelemahan nilai tukar ini bisa saja berdampak pada sektor otomotif. Salah satunya adalah kenaikan harga jual kendaraan baru.
Menanggapi hal tersebut, Direktur Pemasaran PT Astra Honda Motor (AHM), Octavianus Dwi Putro mengatakan, belum ada wacana kenaikan harga motor Honda akibat menguatnya dolar AS terhadap rupiah.
“Saat ini untuk harga ke konsumen, kemudian benefit atau value ke konsumen kami masih pertahankan yang terbaik kata Octa saat ditemui di Sunter Jakarta Utara, Jumat (28/3/2025).
Namun, Octa tidak menampik bila kenaikan harga dolar AS mempengaruhi material dan biaya produksi.
“Meskipun kami tidak bisa menampik, bahwa yang namanya dolar pasti berdampak pada kenaikan material, cost, dan lain sebagainya,” pungkasnya.
Lebih lanjut, Octa menyampaikan saat ini AHM masih menghitung berapa besar kenaikan harga motor akibat penetrasi dolar AS terhadap rupiah.
ADVERTISEMENT
“Kenaikan nanti akan ada banyak faktor, bukan hanya material cost. Nanti ada biaya, misalkan untuk surat-surat, BBNKB, dan segala macam itu. Penyesuaiannya lebih ke sana, jadi kami berusaha memberikan yang terbaik buat konsumen dalam situasi yang tidak mudah ini,” tegasnya.
******
kumparan New Energy Vehicle Summit 2025 akan digelar pada Selasa, 6 Mei 2025, di MGP Space, SCBD Park.
Mengusung tema “Sinergi Menuju Industri Otomotif Berkelanjutan,” forum diskusi ini menghadirkan para pemangku kepentingan, termasuk pemimpin industri, profesional, dan perwakilan pemerintah, untuk berdiskusi serta berbagi wawasan mengenai masa depan industri otomotif berkelanjutan.
Nantikan infonya di kumparan!