Saat Macet-macetan Motor Baiknya Pakai Rem Belakang, Kenapa?

19 September 2021 17:14 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi motor hadapi kemacetan. Foto: Utomo Priyambodo/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi motor hadapi kemacetan. Foto: Utomo Priyambodo/kumparan
ADVERTISEMENT
Ketika mengendarai motor, salah satu teknik wajib yang harus dipahami oleh pemotor adalah cara melakukan pengereman.
ADVERTISEMENT
Bila benar dan ideal, besar peluangnya terhindar dari kecelakaan seperti menabrak pemotor lain, jatuh, dan tergelincir akibat ban kehilangan traksi.
Instruktur Yamaha Riding Academy, Muhammad Arief mengatakan, pada saat kondisi padat merayap, pemotor sebaiknya hindari penggunaan rem depan.
"Ketika jalan macet itu paling bagus pakai rem belakang, bukan depan. Kenapa? Karena ayunan suspensi depan membuat motor turun (dan cenderung tidak stabil), bisa membuat pemotor jadi lebih mudah jatuh," jelasnya kepada kumparan beberapa waktu lalu.
Kendaraan terjebak kemacetan akibat aksi bela muslim di depan Kedubes India, Jala HR Rasuna Said, Jakarta, Jumat (6/3). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan

Disarankan pakai rem belakang untuk kecepatan rendah

Menurutnya secara teori, kekuatan rem motor bagian depan jauh lebih besar dibandingkan dengan kekuatan rem belakang. Apabila melakukan pengereman depan, titik beban akan pindah ke sisi depan dan tumpuannya berada pada roda depan.
ADVERTISEMENT
Alhasil, jika terpaksa harus melakukan rem mendadak meskipun dalam kecepatan yang rendah tapi traksi permukaan jalan rendah, motor rawan tergelincir.
"Akan lebih baik pakai rem belakang, ketika diinjak atau ditarik tuas remnya motor akan tetap stabil, suspensi depan nggak terlalu mengayun," tuturnya.
Ia menambahkan, rem belakang lebih ideal digunakan ketika berada di kecepatan rendah menuju sedang, misalnya pada saat riding santai, di dalam perumahan, dan area tertentu yang mengharuskan pengendara berada dalam kecepatan rendah.
Ilustrasi menekan tuas rem belakang motor. Foto: istimewa
Pengendara juga kombinasikan dengan menggunakan engine brake yang sangat efektif membantu memperlambat laju pergerakan motor.
"Proses pengereman yang baik itu tutup gas, kemudian ada engine brake, baru lakukan pengereman, rem belakang fungsinya sebagai penyeimbang," katanya.

Bukan berarti rem depan lebih berbahaya

Meskipun dianjurkan menggunakan rem belakang pada saat bermacet-macetan, ini bukan berarti rem depan lebih berbahaya. Arief menjelaskan, penggunaan rem harus memperhatikan kontur jalan dan kecepatan.
ADVERTISEMENT
Rem depan lebih ideal digunakan untuk membantu menghentikan laju ketika kecepatan lari motor berada di atas 30 km/jam.
"Kenapa, karena tadi bobot akan pindah ke depan, sehingga traksi paling bagus ada di roda depan. Roda belakang kurang traksinya, makanya kalau ngerem belakang (dengan kecepatan tinggi) gampang banget ngepot," pungkasnya.