Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Populasi Suzuki Carry model ST1000 saat ini mungkin masih sering kita lihat berseliweran dalam wujud angkot . Ini membuktikan bahwa mobil tersebut awet, bandel, dapat diandalkan, tangguh. dan berdurabilitas tinggi
ADVERTISEMENT
Model yang diluncurkan oleh Suzuki Indomobil Sales dari tahun 1983 sampai 2006 itu punya dua varian: pick up dan sasis. Nah dari bentuk sasis, kemudian dipasang bodi oleh karoseri seperti New Armada, Adiputro, Alexander, Tugas Kita, Tugas Anda, Laksana, dan beberapa body builder lainnya.
Di tangan seorang Tajwid Rizky Sabroni, Suzuki Carry ST100 (Grand Extra) 1.000 cc lansiran 1994 yang ikonik dengan fascia-nya itu, dikustom menjadi lebih awet muda, sedap dipandang, dan sesuai dengan tren saat ini, kalcer.
Pria yang karib disapa Kang Sabron itu bercerita, tak banyak ubahan yang dilakukan pada mobilnya ini. Ia hanya mengecat bagian eksterior di mobil yang berbentuk kotak tersebut.
“Ide awalnya, karena senang warna kuning, jadi dibuatkan polet kuning sebagai aksen karena warna kesukaan. Enggak di buat full kuning seluruhnya tapi tetap lebih dominan putihnya sesuai warna di STNK-nya,” buka Kang Sabron saat dihubungi kumparan belum lama ini.
ADVERTISEMENT
“Lebih seneng warna yang soft dan nuansa klasik, jadi dipadu padankan seperti sekarang. Kalo inspirasi khusus enggak ada, tapi basic memang suka desain, jadi lebih ke memadupadankan warna saja,” imbuhnya.
Saat dibeli, Kang Sabron mendapat Carry 1.000 tersebut dalam kondisi istimewa dari pemilik tangan pertama langsung. Inilah yang membuatnya langsung jatuh cinta dan segera menebusnya.
“Dapat mobil ini masih di dalam garasi, terbilang lumayan sih dapatnya di Rp 25 juta. Tapi kondisi mesin dan lain lain oke banget, sehingga restorasi pun tidak terlalu banyak yang harus diubah,” katanya.
Dalam proses restorasi menjadi Carry kalcer, Kang Sabron mengecat semua bagian mobil mulai dari eksterior, interior dan bagian kolongnya.
Pada bagian interior joknya kini sudah diretrim dengan kulit berwarna coklat kombinasi kuning. Karpet dasar, doortrim dan panel di bagian dalam juga sudah dirapikan. Kang Sabron juga mengganti kaca film dengan tingkat visibilitas 20 persen untuk menambah kesan kalcer dan menunjukkan bagian interiornya.
ADVERTISEMENT
Beberapa bagian juga diremajakan seperti karet-karet pintu dan jendela hingga beberapa sparepart di bagian mesin. Bagian ban dan velgnya juga diganti baru dan disesuaikan dengan warna mobil.
Lebih lanjut, awalnya Kang Sabron punya ide untuk membuat campervan, tapi dengan budget minim. “Makanya ambil Carry, walaupun identik dengan angkot. Justru itu yang bikin saya tertarik untuk buat orang berpendapat mobil angkot bisa sekeren itu ternyata,” pungkasnya.
“Selain budget minim, saya juga melihat bahwa Carry itu tangguh, karena hampir semua kota, angkotnya menggunakan Carry, dan itu bertahan lama sampai sekarang, kurang lebih 30 tahunan. Maka saya menyimpulkan ambil Carry karena sudah terjamin,” ujarnya
Selain harganya yang murah, sparepart mobil ini masih mudah didapatkan. Hal itu yang meyakinkannya memilih Carry karena apabila mengalami kerusakan di luar kota tidak khawatir mencari suku cadangnya.
ADVERTISEMENT
Nantinya, mobil yang diberi nama ‘sikuniNGambang’ ini akan digunakan untuk road show berdakwah di Jawa Barat. Meski namanya punya asosiasi yang kurang bagus, Kang Sabron punya alasan dan makna tersendiri dari pemilihan nama itu.
“Namanya biar mudah dikenal. Diambil memang karena definisi keikhlasan dan mengalir mengikuti arus. Emang terkesannya ke maaf ‘kotoran’. Tapi itulah definisi keikhlasan yang setelah dikeluarkan kita tidak meminta tuk kembali, dan tidak mengungkit-ngungkit teralirkan kemana,” paparnya.
“Karena mobilnya rencana mau digunakan dalam dakwah juga, jadi bakalan terus melaju mengikuti arus. Nama ini juga membuat orang mudah mengenalinya,” tutupnya.