Sebab Motor Listrik Tak Selaris Mobil Listrik: Waktu Charging Lama

4 Oktober 2024 6:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pengunjung melihat-lihat motor listrik di Pameran Motor Listrik & Ekosistem Inabuyer EV Expo 2023 di Gedung Smesco, Jakarta, Rabu (29/11/2023). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Pengunjung melihat-lihat motor listrik di Pameran Motor Listrik & Ekosistem Inabuyer EV Expo 2023 di Gedung Smesco, Jakarta, Rabu (29/11/2023). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ketua Umum Asosiasi Industri Sepeda motor Indonesia (AISI), Johannes Loman menanggapi pertumbuhan penjualan motor listrik di dalam negeri. Menurutnya, meski angkanya kian meningkat, namun penerimaannya masih tak secepat dibanding roda empat.
ADVERTISEMENT
"Di dalam industrinya, penerimaan konsumen ternyata tak secepat roda empat. Satu keterbatasan jarak, waktu charging yang lama, padahal pengendara motor butuh kecepatan dan range yang jauh," kata Loman di Jakarta, Kamis (3/10).
Kemudian terkait harga yang tersedia di pasaran, menurut Loman pasar motor di Indonesia masih sensitif terhadap banderol. Apabila faktor tersebut teratasi, diyakini Loman konsumen dapat segera beralih ke motor listrik.
"Kalau melihat perkembangan bahwa motor listrik cukup pesat cuma angkanya belum besar. Prinsipnya kami terus dukung pertumbuhan motor listrik," imbuhnya.
Pengunjung melihat-lihat motor listrik di Pameran Motor Listrik & Ekosistem Inabuyer EV Expo 2023 di Gedung Smesco, Jakarta, Rabu (29/11/2023). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Namun, Loman meyakini pasar motor listrik tetap akan tumbuh, meski hal itu disebutnya masih membutuhkan waktu sampai penerimaan konsumen bisa lebih baik atau menyamai motor bermesin konvensional.
"Kalau konsumen merasa nyaman dan kebutuhan tercukupi, saya percaya motor listrik bertumbuh lebih cepat lagi," pungkasnya.
ADVERTISEMENT
Anggota AISI yang telah memasarkan motor listrik saat ini baru tercatat Honda dengan produk EM1 e: dan TVS iCube Electric. Sementara lainnya seperti Yamaha baru sekadar melakukan uji coba seperti E01, Suzuki dan Kawasaki sama sekali belum.
Tahun ini pemerintah mengalokasikan subsidi motor listrik sebanyak 50 ribu unit dan ludes sebelum tahun 2024 berakhir. Kuota tambahan sebanyak 10 ribu pun dikerahkan dan akhirnya penjualan ditutup pada angka 60.857 unit.
***