Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Sebelum maraknya SUV crossover di Indonesia dewasa ini, dulu ada Nissan Juke yang menawarkan keunikan bentuk dan tampilan. Mobil ini dirilis pabrikan pada 2011 dan mendapat penyegaran pada 2015.
ADVERTISEMENT
Menyoal performa, dapur pacu Nissan Juke sudah menggunakan mesin HR15DE 1.500 cc 4 silinder segaris. Dapur pacu yang sama seperti milik Grand Livina, bedanya mesin ini dilengkapi dua buah injektor pada masing-masing silinder sehingga lebih efisien.
Berdasarkan data, mesin tersebut dapat menghasilkan tenaga 142 dk di 6.000 rpm serta torsi 150 Nm di putaran 4.000 rpm.
Dari pantauan kumparan di situs jual beli online, Nissan Juke generasi pertama yakni 2011 dijual di kisaran Rp 105 juta hingga 120 juta. Sementara untuk tahun 2018 masih terbilang tinggi yakni di harga Rp 150 juta sampai Rp 170 juta.
Sebelum meminang Nissan Juke, Marsus penggawa Mars Auto, Bengkel Spesialis Nissan Juke di Cinere, Depok mengungkapkan penyakit umum mobil ini adalah bagian kaki-kaki.
“Penyakit di Nissan Juke itu kaki-kaki sama seperti mobil keluaran Nissan lainnya. Umum sih, biasanya rack steer sama bushing-nya, karet-karetnya sudah kemakan umur,” buka pria yang karib disapa Sus saat ditemui kumparan belum lama ini.
ADVERTISEMENT
Komponen karetnya rusak karena pemakaian dan umur kendaraan yang sudah uzur. Tapi untuk meminimalisir harga, Sus biasanya menyarankan untuk mereparasi rack steer yang rusak jika kondisinya masih memungkinkan.
“Kalau ganti kaki-kaki keseluruhan estimasinya bisa Rp 3 juta sampai Rp 4 juta sudah termasuk reparasi rack steer. Karena yang mahal reparasi rack steer-nya. Kalau diganti pastinya lebih mahal, OEM-nya saja Rp 3 jutaan, kalau original bisa Rp 7 jutaan,” jelasnya.
Dari sektor mesin, Nissan Juke ini tergolong minim penyakit. Meski mesinnya sama dengan Nissan Grand Livina, tapi penyakit ngelitik sudah tidak ada lagi di mobil yang punya desain lampu utama bulat ini.
“Mesinnya sama dengan Nissan Grand Livina yang 1,5. Dari injektor nya sudah delapan dari transmisinya sudah CVT, kalau ini (Nissan Grand Livina) masih ATF konvensional,” jelasnya.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut, Sus berpendapat, Nissan Juke ini masih layak untuk dimiliki karena perawatan nya yang mudah dan sparepart-nya pun masih mudah ditemui.
“Juke sebenarnya bisa dibilang jarang banget bermasalah. Minim penyakit, diluar masalah kaki-kaki tadi yang jadi masalah Nissan pada umumnya,” tutupnya.