Sebuah Panduan Beli Mobil Bekas Bebas Rugi di Masa Pandemi
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Presiden Direktur Mobil88 Halomoan Fischer Lumbantoruan menyebut, mereka yang memilih membeli mobil bekas adalah, konsumen yang memiliki daya beli yang cukup baik.
"Iya mereka naik kendaraan umum hanya untuk efisiensi, bukan memang karena tidak mampu beli mobil pribadi . Nah barulah saat seperti ini, mereka mulai berencana untuk membelinya," ucapnya, Rabu (18/11).
Namun perlu disadari, kita perlu cermat memilih mobil bekas yang akan kita pakai. Sebisa mungkin masih mengalokasikan dana apabila unit yang dibeli nantinya perlu perawatan.
Fischer pun menjabarkan sejumlah tips agar konsumen mendapatkan unit mobil bekas yang sesuai dengan ekspektasi di masa pandemi.
Prioritaskan fungsionalitas
Pertama, Fischer mengingatkan, ketika memilih model apa yang akan dipilih jangan berlebihan dan tidak membebani keuangan.
ADVERTISEMENT
"Terpenting nilai fungsionalitasnya. Dan yang penting cukup. Sehingga ada uang sisa yang bisa digunakan untuk hal lainya," ujarnya.
Waspada pedagang mobil bekas nakal
Kita perlu waspada dengan pedagang mobil bekas yang nakal. Walaupun memang pada saat pandemi ini, kata Fischer, tidak ada kasus atau modus-modus baru.
Setidaknya ada beberapa modus pedagang mobil nakal yang sudah jadi rahasia umum. Mulai dari memalsukan speedometer, kemudian surat-surat tak lengkap, sampai mobil yang bermasalah soal hukum.
"Karena itu pilih showroom yang terpercaya, atau paling tidak dengan orang yang kenal. Sehingga tak kena tipu," kata Fischer.
Jangan mudah tergiur iming-iming harga murah
Kita perlu melakukan cek secara mendetail bila ingin membeli mobil bekas . Jangan hanya karena dibanderol murah, transaksi langsung kita setujui.
ADVERTISEMENT
"Misalnya, ada yang menawarkan lebih murah Rp 5 juta ternyata mobilnya bermasalah dan pedagangnya tak jelas. Ini bahaya. Karena bila mobil kenapa-kenapa, biaya yang keluar akan lebih besar," ucapnya.