Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.98.1

ADVERTISEMENT
Plang rambu lalu lintas bukan cuma berwarna biru dan hijau. Pengguna jalan juga harus memahami ada rambu yang berwarna merah dan kuning.
ADVERTISEMENT
Dalam Pasal 11 Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 13 Tahun 2014 tentang Rambu Lalu Lintas, rambu dengan warna merah bersifat larangan atau menyatakan perbuatan yang dilarang dilakukan oleh pengguna jalan.
Misalnya larangan berjalan terus, masuk, belok, parkir atau berhenti, pergerakan lalu lintas tertentu, atau membunyikan isyarat suara.
Rambu tersebut memiliki warna dasar putih, garis tepi merah, dan lambang kemudian huruf beserta angka berwarna hitam.
Sementara kuning, menurut pasal 7 merupakan rambu yang digunakan untuk memberi peringatan kemungkinan ada bahaya di jalan, atau tempat berbahaya pada jalan dan menginformasikan tentang sifat bahaya.
ADVERTISEMENT
Keadaan yang membutuhkan suatu kewaspadaan pengguna jalan seperti kondisi prasarana jalan, alam, cuaca, lingkungan, atau lokasi rawan kecelakaan.
Kepada kumparan, Koordinator Jaringan Aksi Keselamatan Jalan (Jarak Aman) Edo Rusyanto menjelaskan, rambu peringatan befungsi agar pengguna jalan tetap awas dan lebih berhati-hati.
"Jadi tujuannya agar pengguna jalan lebih waspada. Contohnya rambu bergambar tebing yang berguguran, itu sebagai peringatan bagi pengguna jalan bahwa di area tersebut rawan longsor, sehingga mutlak ekstra waspada ketika melintas di sana," terang Edo belum lama ini.
Rambu peringatan ini memiliki warna dasar kuning, garis tepi hitam, lalu lambang beserta huruf maupun angka berwarna hitam.
Edo menambahkan, sejatinya pengguna jalan bukan hanya mampu memahami jenis dan makna warna rambu. Para pengendara diharapkan juga mengimplementasikannya dalam keseharian.
ADVERTISEMENT
"Harapannya lalu lintas jalan menjadi lebih aman, nyaman, dan selamat," imbuh Edo.
Misalnya ada rambu larangan melebihi kecepatan laju kendaraan pada jalan tertentu. Umpama di tol, tidak melebihi 100 km/jam. Sudah barang tentu pengguna jalan wajib menerapkannya, supaya menghindari kemungkinan terburuk yang berujung pada kecelakaan lalu lintas .