Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
Ekspor sepeda motor dari Indonesia selalu mengalami peningkatan dalam lima tahun berturut-turut sejak 2015. Tahun lalu, angka peningkatannya mencapai 28,47 dengan volume 810.188 unit.
ADVERTISEMENT
Meskipun, peningkatan volume ekspor produk sepeda motor dari Indonesia belum bisa melampaui capaian tahun 2017 yang naik 51,79 persen.
"Harga motor kita kompetitif, begitu juga terkait dengan kualitasnya. Kemudian juga terkait dengan nilai tukar yang stabil, lalu kualitas suku cadang bagus, otomatis orang percaya sama produk otomotif nasional," ujar Ketua Bidang Komersial Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) Sigit Kumala kepada kumparan, beberapa waktu lalu.
Mengacu data distribusi yang diterima kumparan, kontribusi ekspor terhadap produksi nasional telah mencapai dua digit untuk pertama kalinya, tepatnya di 11,10 persen.
Sebelumnya, sumbangsih total ekspor hanya sebesar 9,9 persen pada 2018. Kemudian pada 2017 7,3 persen, 2016 4,8 persen dan 2015 di 3,5 persen.
ADVERTISEMENT
Yamaha Rajanya
Pabrikan berlambang garpu tala, jadi pengekspor sepeda motor terbesar dari Indonesia. Mereka berhasil mengapalkan 379.775 unit motor sepanjang 2019.
Jumlah tersebut mengalami kenaikan 11,29 persen dibanding 2018. Sementara kontribusinya menurun, dari 54,11 persen, menjadi 46,87 persen, dari total ekspor motor nasional.
Di peringkat kedua ada Astra Honda Motor (AHM), yang membukukan total ekspor di 301.935 unit, atau menyumbang 37,27 persen. Pabrikan sayap mengepak tercatat terus mengalami kenaikan, dan semakin mendekati Yamaha.
Walaupun jeblok di pasar domestik, capaian ekspor TVS menempati posisi ketiga terbanyak dengan torehan 53.853 unit (6,65 persen).
Pemain asal India itu mengalahkan pabrikan sepeda motor Jepang lain, seperti Suzuki 53.073 unit, dan Kawasaki yang hanya 21.552 unit.
ADVERTISEMENT