Sepekan bersama Kawasaki Ninja ZX-25R, Ini Plus-Minusnya!

16 Oktober 2020 12:40 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tampilan belakang Kawasaki Ninja ZX-25R. Foto: Bangkit Jaya Putra/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Tampilan belakang Kawasaki Ninja ZX-25R. Foto: Bangkit Jaya Putra/kumparan
ADVERTISEMENT
Kawasaki Ninja ZX-25R akhirnya resmi masuk pasar Indonesia. Versi 4-silinder dari motor sport berkubikasi 250 cc ini dipastikan bakal jadi benchmark baru motor seperempat liter di Tanah Air.
ADVERTISEMENT
Secara tampilan, jika diperhatikan secara menyeluruh dia punya kemiripan dengan Ninja 250 Fi 2-silinder. Namun, ada beberapa detail yang berubah guna mengikuti perkembangan teknologi dan sisi teknis dari motor ini.
Seperti contohnya pada bagian fairing terlihat lebih melebar guna mengakomodasi mesin baru, tampak muka yang lebih agresif berkat pengguna air ram, dan kaki-kaki yang kini terlihat lebih gambot.
Saya pun mendapat kesempatan untuk menjajal langsung motor ini selama seminggu pemakaian. Untuk pengetesan kali ini berfokus pada penggunaan harian dengan situasi jalan yang bervariasi. Mulai dari lenggang, padat, hingga menembus kemacetan.
Lalu, bagaimana sensasi mengendarai motor sport fairing bermesin 250 cc 4-silinder ini sebagai tunggangan harian? Simak ulasannya pada artikel test ride Ninja ZX-25R berikut.
ADVERTISEMENT

Posisi berkendara

Posisi berkendara Kawasaki Ninja ZX-25R. Foto: Bangkit Jaya Putra/kumparan
Kita awali dari posisi berkendara dari ZX-25R. Pertama kali menaikinya kesan pertama adalah motor ini terasa pendek. Bahkan bagian lutut saya terlihat sedikit menekuk ketika kaki menyentuh aspal.
Posisi riding Kawasaki Ninja ZX-25R masih terbilang nyaman untuk postur tubuh 170 cm dengan berat badan 70 kg. Posisi setangnya didesain underyoke otomatis feeling berkendara membungkuk memang tak bisa dipisahkan dari motor ini. Tapi jujur tidak terlalu parah, untuk dikendarai sehari-hari, rasanya masih acceptable.
Namun untuk yang biasa mengendarai motor naked atau Ninja 250 Fi, memang harus sedikit adaptasi terkhusus ketika melewati kemacetan. Rasa pegal di bagian telapak tangan dan lengan memang sedikit terasa.

Performa mesin

Tampilan depan Kawasaki Ninja ZX-25R. Foto: Bangkit Jaya Putra/kumparan
Dari data teknis Kawasaki Indonesia, Ninja ZX-25R dibekali mesin DOHC 249,8, 4-silinder inline, 16 katup berpendingin cairan, dan berpengabut injeksi.
ADVERTISEMENT
Di atas kertas dia memiliki tenaga maksimal hingga 49,2 dk pada 15.500 rpm dan torsi puncak sampai 29,6 Nm di 14.500 rpm. Tenaga puncaknya bisa melonjak jadi 51 dk ketika air ram bekerja optimal.
Swing arm dan knalpot Kawasaki Ninja ZX-25R. Foto: Bangkit Jaya Putra/kumparan
Saat pertama kali menyalakan mesin, lengkingan start engine khas motor 4-silinder memang bikin terkesima. Dalam keadaan mesin dingin, ruangannya sedikit meninggi bikin adrenalin terpacu.
Nah untuk pengetesan beberapa hari saya fokus dengan power modes full. Artinya keseluruhan dari tenaga mesin dikeluarkan semua. Karakter mesinnya sedikit kewalahan pada putaran mesin bawah, namun ketika sudah putaran mesin menengah sampai atas barulah tenaga keluar dengan maksimal.
Putaran mesinnya terasa galak ketika jarum rpm menyentuh 11 ribu ke atas, dari catatan kumparan, dia mampu meraung hingga putaran mesin 18 ribu rpm, sangat tinggi untuk sebuah motor 250 cc.
ADVERTISEMENT
Meski menggunakan power modes full, untuk dikendarai dalam situasi macet seperti di Jalan Raya Daan Mogot, Jakarta Barat karakter mesinnya masih terbilang jinak. Gejala gas liar seperti pada motor 4-silinder berkubikasi besar tidak terjadi pada motor ini.
Tampilan belakang Kawasaki Ninja ZX-25R. Foto: Bangkit Jaya Putra/kumpara
Untuk meraih kecepatan 100 km/jam Ninja ZX-25R terbilang mudah untuk meraihnya. Bahkan pada posisi gigi 5 di jalan senggang bilangan Tangerang Selatan mampu meraih 174 km/jam dengan cepat. Pada pengetesan di Sirkuit Sentul yang digelar oleh Kawasaki Motor Indonesia beberapa waktu lalu, saya sukses catatkan kecepatan maksimal 181 km/jam namun harus menurun ketika memasuki tikungan 1.
Meski begitu, untuk hawa panas mesin terasa sekali pada bagian mata kaki hingga ke betis. Ini dikarenakan Ninja ZX-25R punya kompresi mesin cukup tinggi, yakni 11,5:1. Makanya di model ini Kawasaki menyematkan radiator berdimensi besar dan tambahan air scoop pada bagian fairing guna pendinginan secara alami.
Tampilan Kawasaki Ninja ZX-25R dari depan. Foto: Bangkit Jaya Putra/kumparan
Sementara untuk penggunaan power modes low, tenaganya dipangkas hanya jadi 65 persen saja. Perbedaannya memang sangat signifikan, motor terasa jadi 'ngeden' dan sensasi mesin jadi sedikit kalem.
ADVERTISEMENT
Untuk yang ingin berkendara secara santai power modes ini bisa jadi opsi yang bisa dipilih. Apalagi ketika berkendara di bawah guyuran hujan, pastinya akan berguna.
Yang jadi nilai plus dari racikan mesin ini adalah soal vibrasi. Ya, konfigurasi mesin 4-silindernya cukup minim getaran bahkan ketika disiksa hingga rev-limit sekalipun. Getaran pada setang, tangki, dan jok juga terjaga dengan baik.

Handling yang asyik buat harian

Mencoba handling Kawasaki Ninja ZX-25R. Foto: Bangkit Jaya Putra/kumparan
Menyoal handling, Kawasaki ZX-25R cukup bersahabat. Karakternya stabil dan nurut ketika dilibas keluar dan masuk tikungan. Berkendara cukup cepat di jalanan lurus juga terasa rigid.
Suspensi depannya berjenis upside down berdiameter 41 mm garapan Showa SFF BFV, menariknya komposisi antara suspensi kiri dan kanan sengaja dibuat berbeda yakni untuk kompresi dan rebound. Sementara untuk bagian belakang menggunakan suspensi tunggal Horizontal Back-link, perpaduan keduanya ternyata cukup nyaman digunakan ketika berkendara di jalan raya.
ADVERTISEMENT
Karakter handling-nya makin stabil karena di model ini pabrikan menggunakan sasis jenis baru yang diklaim yang lebih ringan namun tetap mendukung center of gravity.

Fitur

Panel instrumen Kawasaki Ninja ZX-25R. Foto: Bangkit Jaya Putra/kumparan
Jujur saja, dari banyaknya fitur yang tersemat pada motor ini Quick Shifter jadi teknologi yang bikin saya betah mengendarai ZX-25R. Ya, saya tak perlu lagi menekan tuas kopling ketika ingin menaikkan atau menurunkan gigi. Apalagi, sensasi hentakan dan suara perpindahan transmisinya halus dan berkarakter.
Tak cuma Quick Shifter saja, NInja ZX-25R juga dibekali beberapa fitur unggulan sebagai berikut:
Kawasaki Traction Control (KTRC)
ADVERTISEMENT

Konsumsi BBM

Tampilan speedometer Kawasaki Ninja ZX-25R. Foto: Bangkit Jaya Putra/kumparan
Selebihnya mengenai konsumsi bahan bakar, saya berkendara dengan karakter campur santi dan juga agresif. Tapi secara umum, lebih dominan berkendara dengan kecepatan sedikit tinggi.
Dari informasi di panel instrumen tercatat konsumsi rata-rata 18 sampai 20 km per liter. Sedikit boros memang, tapi kembali lagi ini tergantung dengan gaya berkendara.

Kesimpulan

Tampilan depan Kawasaki Ninja ZX-25R. Foto: Bangkit Jaya Putra/kumparan
Berakhir di kesimpulan, Ninja ZX-25R memang punya karakter mesin yang gahar untuk kubikasi 250 cc. Suara mesinnya yang lantang layaknya moge jadi pusat lirikan ketika di jalan, meski masih menggunakan knalpot standar.
Hanya saja, karena setangnya yang didesain racy urusan kenyamanan memang bukan jadi prioritas dari motor ini. Hawa panas dari mesin terkadang sedikit mengganggu ketika macet, tapi cepat hilang setelah motor kembali berjalan.
Tampilan samping Kawasaki Ninja ZX-25R. Foto: Bangkit Jaya Putra/kumparan
Oh iya soal ergonomi, handling dan konsumsi bensin, kami rasa cukuplah kalau dijadikan tunggangan sehari-hari. Untuk Anda yang ingin memiliki moge tapi punya karakter mesin yang bersahabat ketika digunakan sehari-hari rasanya ZX-25R bisa Anda pertimbangkan.
ADVERTISEMENT
Adapun untuk unit yang saya coba adalah varian ABS-SE yang dibanderol Kawasaki Indonesia dengan harga Rp 112,9 juta OTR Jakarta. Sementara untuk varian yang lebih terjangkau ada tipe Standar yang dilepas Rp 96 juta, namun fitur ABS dan Quick Shifter absen di varian ini.