Serba-serbi Sewa Mobil untuk Mudik, Enak Lepas Kunci atau Pakai Sopir?

29 Maret 2023 4:38 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Posisi mengemudi mobil Nissan Magnite. Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Posisi mengemudi mobil Nissan Magnite. Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan
ADVERTISEMENT
Sewa mobil ketika mudik banyak dipilih oleh masyarakat Indonesia. Kementerian Perhubungan memprediksi, ada 9,53 juta orang yang melakukan mudik menggunakan mobil sewaan.
ADVERTISEMENT
Rental mobil pun ada dua pilihan, lepas kunci maupun dengan sopir. Lalu, apa kelebihan dan kekurangannya? Pemilik rental mobil CV Indra Wiratama di Sawangan, Depok, Indra Wiratama memberikan jawabannya.
“Pertama, kita bahas lepas kunci. Kalau sewa menggunakan ini, dia harganya memang lebih murah. Kita juga leluasa untuk pergi ke mana-mana dan privasi lebih terjaga. Cuma, ini ada konsekuensinya tersendiri,” katanya saat dihubungi kumparan beberapa waktu lalu.
Kondisi kendaraan yang mengalami kecelakaan lalu lintas di JLNT Antasari Jaksel menuju arah Fatmawati, Jakarta Selatan. Foto: Twitter/@TMCPoldaMetro
Konsekuensi tersebut adalah ketika terjadi hal-hal yang diinginkan, seperti kecelakaan. Tidak semua rental memberikan asuransi, sehingga penyewa harus berhati-hati agar tidak menanggung kerugian yang besar.
“Penyewa juga kan harus menyetir mobilnya sendiri. Jadi, ya bikin tenaga ekstra. Lalu, kita juga memberikan syarat yang lebih banyak,ya bahkan survei. Ini dilakukan agar mobil tidak dibawa kabur karena kita kan mempercayakan pada si penyewa,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Nah, kalau menyewa dengan sopir, syaratnya memang lebih mudah. Selain itu, ketika terjadi hal yang tidak diinginkan, kerugian ditanggung oleh sopir dan perusahaan.
“Misal kecelakaan atau pecah ban di jalan, itu nanti ditanggung sopir atau perusahaan. Lalu, kita juga lebih nyaman saat berlibur, karena kan enggak lelah menyetir. Jadi, mudiknya lebih tenang dan nyaman,” terangnya.
Posisi mengemudi Mercedes-Benz GLB 200. Foto: Bangkit Jaya Putra/kumparan
Namun, penyewaan dengan sopir kadang membuat situasi mudik jadi canggung. Sebab, privasi obrolan atau kegiatan jadi kurang terjaga. Selain itu, ketika menyewa, kurang fleksibel sebab adanya jam kerja hingga menyiapkan akomodasi sopir.
“Biayanya juga lebih mahal. Biasanya, sopir itu kan ada gajinya kalau di penyewaan lain. Harganya bisa Rp 200 ribu sampai Rp 250 ribu per hari. Nah, itu dikalikan saja per hari penyewaan lalu ditambah dengan biaya sewa. Makanya, orang lebih sering menyewa lepas kunci,” pungkasnya.
ADVERTISEMENT

Daftar harga sewa mobil untuk mudik

Indra menawarkan beberapa mobil, mulai dari Honda BR-V, Hyundai Stargazer, Mitsubishi Pajero hingga Toyota Kijang Innova Zenix.
“Kijang Innova Zenix itu sekitaran Rp 1,25 juta, Kalau Honda BR-V itu Rp 450 ribu, Hyundai Stargazer Rp 700 ribu, Mitsubishi Pajero Rp 1,4 juta. Itu dikalikan saja per hari sewanya. Kalau sewa Zenix 10 hari, berarti biayanya Rp 12,5 juta,” katanya.
Toyota Kijang Innova Zenix. Foto: dok. TAM
Ada pula Toyota Avanza model baru maupun lawas, masing-masing Rp 450 ribu dan Rp 400 ribu. Bila menginginkan Innova Reborn, banderolnya Rp 850 ribu. Sementara, Terios dan Rush dihargai Rp 500 ribu. Pemesanannya hanya dikhususkan dengan durasi panjang minimal 10 hari.
Mekanisme pemesanannya cukup mudah. Bagi yang tertarik bisa langsung bertandang ke CV Indra Wiratama. Jangan lupa bawa kartu identitas diri.
ADVERTISEMENT
“Kalau untuk sewa mobil dengan sopir, bisa menghubungi kita langsung nanti kita akan tindak lanjuti dengan mengisi formulir. Hanya sediakan KTP (Kartu Tanda Penduduk) dan Kartu Keluarga (KK) dalam bentuk fotokopi,” imbuhnya.
“Kalau lepas kunci, ada tambahan rekening listrik, pajak bumi dan bangunan, hingga identitas kepegawaian dan yang terpenting nanti ada survei untuk memastikan alamat customer. Ada pula penitipan motor,” sambungnya.
Setelah dilakukan survei dan dinyatakan layak untuk menyewa kendaraan, konsumen bisa langsung membawanya. Perlu diingat, mobil tersebut perlu dijaga dengan baik karena setiap kerusakan akibat kelalaian menjadi tanggung jawab konsumen.