Serupa Nmax dan Aerox, Mesin Yamaha Lexi LX 155 Ternyata Banyak Bedanya

4 Februari 2024 16:49 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mesin Blue Core terbaru Yamaha Lexi LX 155. Foto: Sena Pratama/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Mesin Blue Core terbaru Yamaha Lexi LX 155. Foto: Sena Pratama/kumparan
ADVERTISEMENT
Kami sempat mengulas soal mesin anyar yang tersemat pada Yamaha Lexi LX 155. Ya, jantung mekanis berkubikasi 155 cc dengan teknologi Blue Core itu serupa dengan kepunyaan saudaranya seperti Nmax dan Aerox terbaru.
ADVERTISEMENT
Sudah dijelaskan pula oleh Assistant General Manager Marketing and Public Relation PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) Antonius Widiantoro, bahwa meski punya kemiripan tetapi tetap ada penyesuaian pada beberapa komponennya.
"Sebenarnya dari base memang sama (dengan Nmax atau Aerox), tadi sudah disampaikan mesin ini minim gesekan karena ada improvement. Secara performa dan torsi Lexi lebih besar," ujar Anton ketika peluncuran Yamaha Lexi LX 155 di Jakarta beberapa waktu lalu.
Nah, Technical & Education PT YIMM, Ferry Nurul Fajar memberikan penjelasan lebih detail apa saja yang membuat mesin Lexi LX 155 bisa disebut sebagai generasi baru dari enjin Blue Core 155 yang ada pada Nmax atau pun Aerox. Fokusnya adalah meningkatkan efisiensi penggunaan BBM dan mereduksi gesekan di dalam mesin.
Yamaha Lexi LX 155 2024. Foto: Sena Pratama/kumparan
"Dari minim gesekan ini yang kita ubah pertama kali berfokus pada rotor atau magnet yang lebih ringan. Namun saat membuat magnet ini ringan, kita memikirkan balance antara bagian kanan dan kiri juga kita harus perhatikan agar seimbang," buka Fajar saat media test ride Yamaha Lexi LX 155 di Bandung, Jawa Barat.
ADVERTISEMENT
Makanya, Fajar melanjutkan, untuk mendapatkan komposisi seimbang tadi, pabrikan melakukan ubahan selanjutnya pada crankshaft atau krukasnya menjadi lebih pendek untuk mengurangi bobot.
"Nah, yang ketiga untuk perpindahan putaran dari cranksaft ke camsaft atau pergerakan katup itu kita ubah di camsaft atau tepatnya pada dudukan sproket-nya," jelasnya.
Adanya ubahan tadi, membuat Yamaha kembali menyesuaikan ulang penggunaan komponen yang mengatur rantai keteng. Agar stabil, mesin Lexi LX 155 menggunakan teknologi hidrolik tensioner dengan oli untuk mengatur tekanannya.
Mesin Blue Core terbaru Yamaha Lexi LX 155 (kanan) dan Nmax 155 (kiri). Foto: Sena Pratama/kumparan
"Lalu kelima dari segi silinder bodinya juga lebih minim gesekan karena ada proses penghalusan pada dinding silinder. Jadi secara otomatis akan lebih minim gesekan dan berimbas pada torsi yang meningkat sebesar 0,3 Nm," imbuh Fajar.
ADVERTISEMENT
Mesin baru Lexi sanggup menghasilkan tenaga sebesar 15,3 dk pada 8.000 rpm dan torsi 14,2 Nm di 6.000 rpm alias sedikit lebih besari dibanding Nmax dan Aerox 155 yang tenaganya 15,1 dk pada 8.000 rpm dan torsi 13,9 Nm di 6.500 rpm.
"Namun dari torsi yang lebih besar itu bahkan lebih besar dari NMax dan Aerox, kita sesuaikan lagi agar lebih smooth, jadi komponen gearbox-nya juga kita koreksi agar keluaran torsinya bisa lebih halus," tukas Fajar.
Atas dasar tersebut, dari segala ubahan yang dilakukan serta banyaknya bagian atau komponen pada mesin baru Lexi tersebut dan tidak bisa diaplikasikan dengan mesin Nmax dan Aerox, maka boleh dibilang sebagai mesin 155 Blue Cocre terbaru generasi ketiga.
ADVERTISEMENT
"Pastinya mesin ini lebih ringan namun bila ringkas mungkin tidak karena mekanismenya tetap sama, hanya ada ubahan pada struktur agar lebih minim gesekan," pungkas Fajar.
***