Setelah Carlos Ghosn, Nissan Kembali Didera Masalah

9 Desember 2018 17:17 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kemudi Nissan (Foto: DayronV via Pixabay (CC0 Public Domain))
zoom-in-whitePerbesar
Kemudi Nissan (Foto: DayronV via Pixabay (CC0 Public Domain))
ADVERTISEMENT
Nissan kembali dirundung kabar tak sedap. Setelah mencuatnya kasus manipulasi pendapatan Carlos Ghosn, jenama Jepang tersebut terkena masalah lain soal inspeksi akhir pengujian mobil baru.
ADVERTISEMENT
Seperti diwartakan Independent Online, permasalahan ini muncul ke permukaan berkat temuan pejabat Kementrian Transportasi Jepang, saat mengunjungi fasilitas produksi utama Nissan.
Berdasarkan laporannya, beberapa karyawan mengaku melakukan pengetesan pada pengereman dan fungsi lain tidak sesuai prosedur. Padahal pengujian yang termasuk quality control ini vital dilakukan sebelum mobil dikirim ke diler.
Nissan di GIIAS 2017 (Foto: Prima Gerhard/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Nissan di GIIAS 2017 (Foto: Prima Gerhard/kumparan)
Hanya saja dalam laporan, tidak disebutkan model apa saja dan berapa banyak mobil yang terdampak, akibat ketidak-sempurnaan proses pengujian akhir tersebut.
Atas permasalahan ini, pabrikan akan mengumumkan penarikan kembali alias recall, terhadap 11 model dengan total keseluruhan 150 ribu unit yang ada di Jepang.
Wakil Presiden Nissan Motor Co. Seiji Honda menyebut, informasi lengkap mengenai recall akan dipublikasikan pada pekan depan.
Nissan Note e-Power Nismo S (Foto: Dok. Nissan)
zoom-in-whitePerbesar
Nissan Note e-Power Nismo S (Foto: Dok. Nissan)
Terakhir Nissan menarik kembali lebih dari satu juta unit mobil pada tahun lalu karena masalah yang serupa. Kasus berlanjut hingga akhirnya merembet pada permasalahan manipulasi data soal emisi dan konsumsi bahan bakar pada pertengahan tahun ini.
ADVERTISEMENT
Kasus serupa pernah dilakukan Volkswagen Group. Pabrikan menyematkan perangkat lunak pada 11 juta unit mobilnya termasuk VW, Audi, dan Skoda guna menyesuaikan standar emisi.
Atas kasus dieselgate tersebut, Volkswagen Group didenda 1,2 miliar dolar Amerika atau setara Rp 16,7 triliun oleh pengadilan tinggi Jerman.