Setelah Indonesia, Kini Giliran Pabrik Nissan Filipina yang Ditutup

24 Januari 2021 8:51 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Logo baru Nissan. Foto: dok. Nissan
zoom-in-whitePerbesar
Logo baru Nissan. Foto: dok. Nissan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Perusahaan otomotif terbesar kedua terbesar di Jepang, Nissan, mengumumkan penutupan operasional pabrik perakitan di Filipina. Rencana tersebut akan dilakukan Maret mendatang, demikian mengutip Asia Nikkei, Jumat (22/1).
ADVERTISEMENT
Dilaporkan, Nissan akan menghentikan operasi jalur perakitan Almera di Laguna, selatan Manila, setelah masa kontrak dengan pemasoknya habis dua bulan lagi. Almera merupakan mobil terlaris Nissan yang diproduksi di sana.
Logo Nissan terbaru pada Nissan Magnite. Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan
Keputusan tersebut diambil sebagai bentuk restrukturisasi operasional secara global, guna mengoptimalkan produksi dan efisiensi bisnis di kawasan Asia Tenggara. Sebelum Filipina, Nissan telah menutup pabrik di Indonesia pada Mei 2020 lalu, sehingga menjadikan Thailand sebagai basis produksinya.
Adapun di luar Asia, pabrikan juga telah menutup pabrik Nissan di Spanyol, juga menghentikan produksi Datsun di Korea selatan dan Rusia.
Kunjungan ke pabrik Nissan. Foto: dok. Nissan
Ini menjadi pukulan telak bagi industri otomotif negara lumbung padi ASEAN itu. Padahal Nissan Filipina tengah berupaya meningkatkan penjualan setelah sempat terpuruk 2018 lalu.
ADVERTISEMENT
Saat itu 34.952 mobil terjual, kemudian kembali meningkat menjadi 42.694 unit, mengamankan kembali posisi ketiga setelah Toyota dan Mitsubishi.
Mengacu data penjualan mobil di Filipina seperti diberitakan Autoindustriya dan Top Gear, sepanjang 2020, penjualan Nissan kembali anjlok 63,5 persen dengan total 15.568 unit. Penjualan turun akibat pandemi.
Aktivitas produksi pabrik Nissan di Indonesia. Foto: Nikkei
"Pengumuman Nissan menutup operasi perakitan mereka di Filipina sangat disesalkan, karena perkembangan ini semakin menunjukkan situasi kritis industri kendaraan bermotor lokal," jelas Menteri Perdagangan Filipina, Ramon Lopez.
Namun demikian, dilaporkan hanya ada 133 karyawan yang terimbas dari penutupan pabrik perakitan. Selebihnya operasional Nissan di Filipina akan serupa di Indonesia, menjadi importir serta distributor dengan memanfaatkan jaringan dan pemasaran yang telah ada.
Nissan Filipina disebutkan akan terus berinvestasi dalam perluasan jaringan diler, dan menjual mobil yang didatangkan langsung dari Thailand maupun Jepang.
ADVERTISEMENT
***