Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Kondisi jalanan yang licin serta jarak pandang yang terbatas, tentu jadi hal yang harus diwaspadai oleh setiap pengendara. Tak hanya itu, setiap pengemudi juga harus memahami hal-hal apa saja yang tidak boleh dilakukan dan membahayakan ketika berkendara di situasi hujan deras.
Nah, bagi Anda yang belum tahu, berikut ini kumparan sajikan kiat aman mengemudi mobil saat situasi hujan deras.
Jaga jarak
Hal utama yang wajib diperhatikan ketika mengemudikan mobil saat situasi hujan deras, yakni jaga jarak aman. Founder sekaligus instructor senior Jakarta Defensive Driving Consultant (JDDC), Jusri Pulubuhu, mengatakan situasi jarak pandang yang terbatas, serta jalanan yang licin akan berbahaya apabila mobil memiliki jarak yang sangat dekat dengan objek di depannya.
ADVERTISEMENT
"Sebaiknya jaga jarak aman dengan kendaraan lain agar bisa mengantisipasi ancaman-ancaman yang tidak terprediksi," jelas Jusri kepada kumparan beberapa waktu lalu.
Ya, bila jarak antar kendaraan terlalu dekat, dikhawatirkan membuat mobil tersebut tak memiliki waktu yang cukup untuk melakukan pengereman apabila ada situasi rem mendadak.
Hindari memaksakan menyalip
Selain harus jaga jarak antar kendaraan, Jusri juga menyarankan agar para pemilik mobil hindari melakukan manuver yang berlebihan, termasuk dalam hal menyalip kendaraan di depan.
Lagi-lagi, situasi jalan yang licin akan berpotensi membuat mobil kehilangan grip apabila melakukan manuver yang berlebihan. Belum lagi, terbatasnya jarak pandang, bisa saja mengagetkan pengendara lain yang berada di belakang, yang mungkin tidak dapat melihat keberadaan kita dengan jelas.
ADVERTISEMENT
Jangan akselerasi berlebihan
Selama situasi hujan deras, pengemudi juga diimbau untuk tidak memacu mobilnya secara berlebihan. Sebab, kondisi jalan yang basah, bisa saja jadi pemicu terjadinya aquaplaning
Situasi ini, biasanya dialami manakala mobil melaju dengan kecepatan sangat tinggi di situasi hujan deras. Selanjutnya, ketika hendak melalui genangan air, mobil tidak bisa menapak dengan sempurna, sehingga menyebabkan mobil jadi hilang kendali dan tergelincir.
"Jadi jangan ngebut-ngebut kalau sedang bawa kendaraan di situasi hujan deras, lalu sering juga periksa kondisi ban. Apabila sudah habis permukaannya, sebaiknya diganti. Karena ban yang botak akan lebih berisiko mengalami aquaplaning dibandingkan ban yang masih layak," kata Jusri.
Tak hanya itu, Jusri juga menyarankan agar pengemudi segera mengurangi kecepatan mobilnya, apabila melihat ada genangan air di depannya.
Jangan gunakan lampu hazard
Terakhir yang sering masih jadi salah kaprah dilakukan oleh para pengemudi mobil saat situasi hujan deras, yakni menyalakan lampu hazard.
ADVERTISEMENT
Sesuai dengan fungsinya, yakni hanya untuk situasi darurat saja, seperti mobil mogok atau kecelakaan, maka penggunaan lampu hazard saat situasi hujan deras sangat tidak dianjurkan.
Sebab, penggunaan lampu hazard saat sedang melaju di situasi hujan deras, bisa saja menimbulkan kesalahan persepsi di mata pengendara lain yang memiliki pandangan terbatas.
"Sebaiknya menyalakan lampu kabut saja, karena peruntukannya juga seperti itu. Nah bagi mobil yang belum memiliki lampu kabut, bisa ditambahkan, asalkan tingkat keterangannya dan lokasinya sesuai dengan aturan yang berlaku," ucap Jusri.
Dengan memahami kiat aman mengemudi di situasi hujan deras, diharapkan bisa meminimalisir potensi terjadinya kecelakaan.
***
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)