Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2

ADVERTISEMENT
Konsumsi bahan bakar minyak (BBM) mobil yang boros, tentu saja cukup menguras kocek. Penyebabnya, selain karena kondisi mesin tapi juga sangat dipengaruhi oleh gaya berkendara.
ADVERTISEMENT
Mengatasi hal tersebut, Aris Indratmojo dari Public Relations Department PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) coba mengingatkan pengemudi, supaya terbiasa menerapkan gaya berkendara ECO driving --berkendara irit. Dirinya menyebutkan, setidaknya ada 8 hal yang dapat dilakukan oleh pengemudi. Berikut jelasnya.
Dalam berkendara, Aris menyarankan agar pengemudi jangan bernafsu menginjak pedal gas secara dalam, tapi lakukan secara perlahan, serta biarkan rpm naik dengan sendirinya secara perlahan.
“Menginjak pedal gas dengan cara ‘diurut’ secara perlahan, itu bisa menghemat konsumsi bahan bakar hingga 11 persen,” ujar Aris saat acara media test drive Suzuki Ertiga, beberapa waktu lalu.
Selain itu, Aris juga menyarankan agar menghindari melakukan kick down terlalu sering.
2. Meminimalisasi Akselerasi dan Deselerasi
Selanjutnya, Aris mengimbau agar mengemudilah dengan kecepatan yang konstan. Hindari menginjak pedal gas atau rem secara tiba-tiba. Untuk mendapatkan kecepatan yang konstan, sebaiknya jaga jarak dengan antar kendaraan.
ADVERTISEMENT
“Saat melaju, sebaiknya gunakan kecepatan yang konstan dan jangan berubah-berubah,” ucap Aris.
Saat hendak melakukan deselerasi, tidak ada salahnya juga untuk mengandalkan teknik pengereman engine brake. Dengan mengandalkan teknik pengereman ini --melepas pedal gas, dapat membantu menghentikan supply bahan bakar ke ruang mesin.
Cara seperti itu, kabarnya dapat menghemat bakar hingga 2 persen.
Mengurangi penggunaan AC secara berlebihan, memang akan sangat membantu dalam menghemat konsumsi bahan bakar. Menggunakan AC dengan suhu yang terlampau dingin, akan membuat kinerja mesin menjadi berat dan menyebabkan bahan bakar terbuang banyak.
Menurut Aris, dengan cukup memasang suhu AC di angka 25 derajat celsius, diprediksi dapat menghemat bahan bakar hingga 12 persen.
ADVERTISEMENT
“AC yang terlalu dingin jelas bisa bikin boros, beban AC ke mesin ini memang besar. Makanya dengan memasang suhu AC yang tidak terlalu dingin, akan sangat membantu menghemat bahan bakar,” jelas Aris.
Dengan mayoritas mobil saat ini yang sudah menggunakan sistem injeksi, tentu tidak diperlukan lagi memanaskan mesin mobil terlalu lama. Aris menjabarkan, saat mesin mobil dipanaskan akan membutuhkan bahan bakar hingga 160 cc.
“Saat memanaskan mesin mobil, tidak usah lama-lama. Cukup 3 menit saja,” papar Aris.
Apabila terlalu lama dalam memanaskan mesin, maka akan membuang bahan bakar yang cukup banyak.
Saat mobil melaju di kondisi lalu lintas yang macet, tentu akan membuat bahan bakar menjadi boros. Oleh karena itu, Aris menyarankan, biasakan selalu memantau informasi lalu lintas, supaya bisa mengantisipasi kemacetan.
ADVERTISEMENT
“Dengan kondisi macet-macetan selama 1 jam saja, itu bisa meningkatkan konsumsi bahan bakar hingga 14 persen,” ujar Aris.
Ban juga bisa menjadi faktor penentu konsumsi bahan bakar. Tekanan angin ban yang tidak sesuai anjuran, akan membuat kinerja mesin mobil menjadi berat.
Yang tentu akan berdampak pula pada kebutuhan asupan bahan bakar ke mesin. Tekanan angin ban yang berkurang 50 kPa, menurut Aris dapat meningkatkan konsumsi bahan bakar sekitar 2 hingga 4 persen.
Dengan semakin ringannya mobil, tentu akan membuat mobil menjadi mudah melaju. Sebaliknya, mobil yang kelebihan beban, tentu akan membuat kinerja mesin menjadi berat dan menyebabkan konsumsi bahan bakarnya menjadi boros.
ADVERTISEMENT
Mobil yang membawa beban hingga 100 kg, kabarnya dapat turut andil dalam meningkatkan konsumsi bahan bakar hingga 3 persen.
Selain menerapkan gaya berkendara ECO driving, tidak lupa Aris juga menyarankan agar para pengendara tetap memperhatikan rambu-rambu lalu lintas dan jaga jarak aman.