Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Direktur Bioenergi Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE), Edi Wibowo menjelaskan B35 memiliki kandungan angka setana (cetane number/CN) sebesar 48 dan sulfur 2.200 ppm.
“B35 kandungan solar 65 persen dengan kandungan sulfur 2.200 ppm dan biodiesel berbasis CPO 35 persen dengan kandungan sulfur nol persen,” kata Edi saat dihubungi kumparan.
Artinya spesifikasi tersebut masih belum menyesuaikan dengan mesin diesel mobil-mobil anyar, yang mana sudah diwajibkan untuk mengusung standar emisi Euro 4.
Standar emisi Euro 4 sendiri sudah diterapkan sejak April 2022 lalu, sesuai dengan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI No. P.20/MENLHK/SETJEN-KUM.1/3/2017.
Sementara, bahan bakar yang disarankan untuk mesin diesel Euro 4 adalah yang serendah-rendahnya mengandung CN 51 atau kadar sulfur maksimal 50 ppm.
ADVERTISEMENT
Salah satu mobil diesel yang sudah menerapkan spesifikasi Euro 4 adalah produk-produk yang ditawarkan oleh PT Toyota-Astra Motor (TAM).
Dealer Technical Support Dept. Head PT TAM Didi Ahadi mengatakan, mobil diesel Toyota yang dipasarkan saat ini minimal harus menggunakan bahan bakar dengan angka setana serendah-rendahnya 51.
“Iya, cetane number 51 dan nilai sulfur 50 ppm. Pokoknya setara dengan standar Euro 4,” buka Didi ketika dihubungi kumparan belum lama ini.
Penggunaan bahan bakar yang tidak sesuai anjuran pabrikan, Didi menambahkan, dapat berpotensi hilangnya garansi kendaraan.
“Bisa saja (hangus), tapi kita perlu pilah dulu jadi bukan semata-mata langsung hangus. Misalnya pemilik begitu isi solar itu (B35) jadi langsung hangus, ya enggak. Kan kasihan nanti hak konsumen,” terangnya.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, bila kerusakan suatu komponen benar-benar disebabkan langsung oleh penggunaan bahan bakar yang tidak sesuai, maka hal tersebut dapat menggugurkan garansi.
“Katakanlah injektornya jadi rusak gara-gara pemakaian BBM yang tidak sesuai, itu baru (gugur). Karena kan memang tidak sesuai anjuran pabrikan,” pungkas Didi.
***