Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Sosok Sangar Toyota Fortuner TTI di GIIAS 2018
9 Agustus 2018 18:31 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Modelnya begitu bongsor, kekar, namun ringkas. Dari depan pengunjung dapat melihat ubahan Fortuner standar menjadi monster yang siap melibas berbagai rintangan off-road.
"Kalau dari eksterior, bodi itu enggak banyak berubah, cuma buat weight reduction pintu samping sama belakang diganti fiber, bumper depan juga dipotong buat gampang libas jalanan off-road pastinya," ujar Manager Operasional Toyota Team Indonesia, Dimitri Fitra kepada kumparanOTO, Rabu (8/8).
Masih dari tampilan, modelnya lebih kekar dengan penyematan over fender tebal untuk menyesuaikan penggunaan bannya yang lebih besar sehingga masih ada ruang pegas saat suspensinya berayun.
"Over fender juga dibuat lebar, kan bannya agak keluar, jadi harus disesuaikan lagi biar enggak mentok. Velg-nya pakai TRD ring 17x8 model bannya MT Yokohama Geolandar, itu penggunaannya buat speed off road," tambahnya.
ADVERTISEMENT
Bicara suspensi, Fitra menuturkan menggunakan shockbreaker besutan King yang sudah terkenal dalam dunia off-road.
"Kalau suspensi pakai King, memang spesial buat off-road, jadi memang enggak cepat panas buat mobil berat, karakter peredamannya juga bagus, beda sama yang enggak pakai reservoir itu lemah dan cepat panas," tambah Fitra.
Hal yang menarik lainnya adalah dibalik kap mesinnya. Internal mesinnya tidak mendapat ubahan yang signifikan, hanya penambahan turbo yang lebih besar untuk mendongkrak tenaga yang lebih buas.
"Mesin sebenarnya masih standar pabrik belum ada yang diubah internalnya, cuma exhaust sama turbo intercooler-nya kami ganti yang lebih gede pakai F55, piping-nya juga menyesuaikan. Kalau tenaga di roda pas dyno itu sekitar 310 dk, pas masih standard sebelum ganti turbo 150 dk. Torsi berubah jadi 750 Nm sebelumnya kan 300-an Nm," lanjut Fitra.
ADVERTISEMENT
Selebihnya untuk memangkas bobotnya lagi dari dalam, dashboard maupun panel tengah hingga trim plastik dilepas dan joknya diganti dengan bucket seat dari Sparco yang memiliki 6 titik keselamatan.
Untuk menunjang keselamatan, tersematkan roll cage bermaterial pipa chromoly yang dijelaskan Fitra lebih baik dibanding pipa seamless. Soal lama pengerjaan, Fitra mengaku timnya menghabiskan waktu hingga 5 bulan dan total dana yang dihabiskan mencapai Rp 600 jutaan.
Namun lebih dari itu, ada yang berbeda dari mobil balap kebanyakan. Di samping setirnya terdapat tuas yang terhubung dengan pedal gas dan rem untuk mengatur bukaan gas maupun pengereman.
"Jadi kalau lihat detil di samping setirnya itu ada tuas kan, nah itu dipakai sama Takuma Aoki buat gas sama rem, kan memang dulu dia pebalap motor, cuma sayangnya kecelakaan yang buat geraknya terbatas, makanya pakai tuas itu," tutup Fitra.
ADVERTISEMENT