Stiker Barcode di Kaca Mobil Baru, Dibiarkan atau Wajib Dilepas?

17 Mei 2023 5:52 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Stiker barcode mobil di all new Daihatsu Ayla. Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Stiker barcode mobil di all new Daihatsu Ayla. Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan
ADVERTISEMENT
Mobil baru umumnya memiliki identitas berupa stiker barcode yang ditempel di kaca pilar C, baik sisi kanan atau kiri.
ADVERTISEMENT
Ukurannya bisa dibilang tidak terlalu kecil. Tak jarang keberadaannya diabaikan oleh pemilik mobil. Sehingga ada yang dibiarkan hingga tampilannya memudar sendiri.
Namun ada juga yang menaruh perhatian terhadap detail mobil, sehingga stiker tersebut dilepas supaya tidak merusak estetika mobil yang baru dibelinya.
Stiker barcode mobil di Daihatsu Terios. Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan
Nah pertanyaannya, stiker tersebut sebaiknya dibiarkan atau dilepas? Apa saja informasi penting yang tersaji di sana?
R&D Product Planning Division Head PT Astra Daihatsu Motor (ADM) Anjar Rosjadi mengatakan, stiker ini boleh dilepas atau tidak, karena tidak berkaitan dengan informasi vital mobil.
"Itu sebenarnya stiker barcode untuk kebutuhan produksi, sejauh ini enggak masalah mau dicopot atau dibiarkan," buka Anjar kepada kumparan belum lama ini.
Stiker barcode mobil di all new Daihatsu Ayla. Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan
Salah satu informasi yang ditampilkan ada nomor rangka dengan 17 karakter berupa VIN atau Vehicle Identification Number ditambah barcode.
ADVERTISEMENT
Terdapat pula nomor mesin, keterangan warna, destinasi, hingga beberapa detail angka lain yang menyatakan informasi soal produksi dan pasca produksi.
"Itu terkait produksi, mobil keluar kapan dan sebagainya. Kemudian kode pengiriman, ada masing-masing sampai kode warna, sasis, juga mesin," lanjutnya.
Ilustrasi stiker barcode yang melekat di kaca belakang samping mobil. Foto: dok. Istimewa
Lalu dengan keterangan tersebut, apa sebaiknya stiker tersebut dicopot? Menyoal ini balik lagi ke pernyataan awal Anjar. Kumpulan kode tersebut apabila tersebar pun tidak akan bisa jadi acuan untuk melakukan tindak kejahatan.
"Misalnya saya tahu nih VIN mobil, apa yang bisa saya manfaatkan? Enggak bisa apa-apa, bikin STNK atau BPKB baru juga enggak bisa, yang jelas bukan identitas soal kepemilikan mobil," terangnya.