Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0

ADVERTISEMENT
Industri otomotif di Indonesia terus berkembang dari kendaran konvensional menenggak bensin ke kendaraan elektrifikasi yang lebih ramah lingkungan.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut menjadi penting guna menekan emisi baik di dalam negeri maupun secara global. Di pasar Indonesia ada salah satu pabrikan jenama Jepang yakni Toyota yang sudah meluncurkan teknologi Hybrid Electric Vehicle (HEV) sejak satu dekade lalu.
Head of Public Relation PT Toyota-Astra Motor (TAM) Philardi Ogi menjelaskan, Toyota sebagai salah satu produsen otomotif di Indonesia berupaya menciptakan kendaraan yang ramah lingkungan bagi masyarakat di Indonesia.
Dalam sesi insight recharge dengan tema “Katalis Industri Elektrifikasi Indonesia” di kumparan New Energy Vehicle 2025 Ogi menjelaskan, kontribusi Toyota di Indonesia, 90% penjualannya adalah mobil dalam negeri. Selain itu, Toyota juga sudah melakukan ekspor ke 80 negara di seluruh dunia.
“Toyota sudah memiliki flexy fuel vehicle (FFV). Lalu kita punya HEV adalah Hybrid Electric Vehicle, mungkin sudah banyak dilihat di jalan ya, jadi ini adalah mobil yang setengah listrik, setengah bensin,” kata Ogi di kumparan New Energy Vehicle 2025, di MGP Space, SCBD Park, Selasa (6/5).
ADVERTISEMENT
“Ada juga PHEV, sama dengan HEV cuma dia plug-in baterainya lebih besar. Jadi bisa menjangkau kilometer jarak tepung yang lebih jauh. Lalu ada BEV mobil listrik ada Bz4X. Lalu yang bisa dilihat di luar adalah mobil berbasis hidrogen, ini adalah future technology dari Toyota,” lanjutnya.
Ogi menjelaskan, future technologi yang dimaksud karena bisa didatangkan lebih cepat di Indonesia. Selain itu, peserta yang hadir di acara kumparan New Energy Vehicle 2025 juga bisa mencoba Toyota Mirai.
“Mobil ini menggunakan basis motor listrik dan baterai yang dihasilkan dari reaksi hidrogen. Mobil BEV atau mobil baterai biasa menggunakan listrik yang dicolok, yang sebenarnya dari PLTU atau misalnya pembangkit tenaga yang mengeluarkan karbon. Kalau ini (Toyota Mirai) sudah benar-benar free energy,” tegasnya.
ADVERTISEMENT
Beberapa waktu lalu, PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) meresmikan stasiun pengisian bahan bakar mobil hidrogen di Karawang.
“Jadi kalau dilihat, sebenarnya teknologi ini sudah ada di Indonesia. Toyota Mirai ini sudah dijual di Amerika dan di Jepang. Diharapkan dengan adanya infrastruktur nanti mengenai hidrogen di Indonesia, kita bisa siap dengan mobil hidrogen di Indonesia, dan ini juga emisinya adalah air jadi 100 persen tidak mengeluarkan karbon,” tuntasnya.