Strategi Waktu, Kunci Agar Mudik dengan Mobil Pribadi Jadi Nyaman

21 Maret 2025 3:30 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Foto udara sejumlah mobil pribadi dan bus berisi pemudik antre menaiki kapal di Pelabuhan Merak, Banten, Rabu (19/4/2023). Foto: Indrianto Eko Suwarso/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Foto udara sejumlah mobil pribadi dan bus berisi pemudik antre menaiki kapal di Pelabuhan Merak, Banten, Rabu (19/4/2023). Foto: Indrianto Eko Suwarso/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Mudik menggunakan mobil pribadi masih menjadi primadona. Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memprediksi akan ada 33,69 juta orang atau 23 persen yang memilih melakukan perjalanan ke kampung halaman menggunakan mobil pribadi.
ADVERTISEMENT
Menurut Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi, puncak arus keberangkatan menggunakan mobil pribadi jatuh pada H-3 sebelum lebaran atau pada 28 Maret.
"Jumlahnya sebesar 3,47 juta (mobil pribadi), sedangkan hari kepulangan mobil pribadi terbanyak pada H+5 sebesar 6,97 juta. Potensi kepadatan mobil pribadi diprediksi terjadi di tol Trans Jawa, angkanya mencapai 7,95 juta," kata Dudy dalam keterangan resminya.
Sementara itu pemerintah menetapkan libur dan cuti bersama Lebaran 2025 dimulai tanggal 21, yang bertepatan dengan hari libur sekolah. Kemudian mekanisme Flexible Work Arrangements atau FWA pada 24-27 Maret.
Sejumlah kendaraan antre memasuki Gerbang Tol Cikupa, Cikupa, Kabupaten Tangerang, Banten, Senin (23/12/2024). Foto: Muhammad Iqbal/ANTARA FOTO
Selain puncak arus mudik pada 28 Maret, pada minggu yang sama juga terdapat dua tanggal libur nasional seperti Hari Raya Nyepi 29 Maret dan Hari Raya Idul fitri selama 31 Maret-1 April 2025. Puncak arus balik mudik diperkirakan jatuh 6 April.
ADVERTISEMENT
Pemerhati Masalah Transportasi dan Hukum, AKBP Budiyanto mengimbau kepada masyarakat agar memilih tanggal keberangkatan yang tepat guna hindari penumpukan lalu lintas.
"Pemudik bervariasi ada yang bekerja di sektor formal dan informal tentunya memiliki kesempatan waktu yang berbeda. Bagi saudara kita yang mungkin kerja di sektor informal seperti pedagang dan sejenisnya bisa pulang lebih awal untuk menghindari titik kemacetan," ujar Budiyanto kepada kumparan, Sabtu (15/3/2025).
Ratusan kendaraan pemudik yang akan menyeberang ke Sumatera antre saat memasuki Pelabuhan Merak, Banten, Kamis (4/4/2024). Foto: Asep Fathulrahman/ANTARA FOTO
Kemudian untuk pemudik yang bekerja di sektor formal, lanjut Budiyanto pasti tak sedikit yang terikat dengan jadwal libur resmi dari perusahaan tempat bekerja. Terutama yang sifatnya produktif seperti pabrik, industri, dan sejenisnya.
"Bagi pekerja formal baik negeri atau swasta, sebaiknya ada kebijakan dari pemerintah untuk meliburkan karyawan dalam jangka waktu sama, mungkin bisa dibedakan antara yang staf dan bagian proses produksi. Beri kesempatan kerja dengan FWA," imbuhnya.
ADVERTISEMENT
"Hindari waktu puncak arus mudik karena pasti akan terjadi kemacetan karena animo tahun ini diprediksi lebih tinggi dibanding pada libur Lebaran tahun sebelumnya. Puncak arus mudik biasanya H-3, H-2, dan H-1, itu sebaiknya dihindari termasuk arus baliknya," pungkas Budiyanto.