Sudah Diproduksi Lokal, TKDN Motor Listrik Alva One Baru 33 Persen

Motor Listrik ALVA One di ALVA Experience Center Foto: Rizki Fajar Novanto/kumparan

Motor listrik lansiran PT Electra Mobilitas Indonesia yakni Alva tidak ada di dalam daftar penerima bantuan pembelian Rp 7 juta dari pemerintah, kendati produknya sudah dirakit lokal.

Sebab, nilai Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) Alva One belum memenuhi syarat minimum. Mengacu laman resmi TKDN Kemenperin, Alva One baru mengantongi nilai TKDN sebesar 33,07 persen sejak 19 Januari 2023. Syarat pemerintah adalah memenuhi minimal 40 persen atau lebih.

COO & Chief Engineer Alva, Septriwan Rahmat enggan membeberkan secara detail alasan pabrikan masih belum memenuhi syarat minimal nilai TKDN tersebut. Termasuk soal target pemenuhan kriteria minimal 40 persen dapat dicapai tahun ini atau tidak.

“Sabar, ya, kita sedang godok (tingkat nilai TKDN) ini,” buka Rahmat ketika ditemui di Jakarta (28/3).

Demonstrasi motor listrik ALVA One saat perawatan berkala di ALVA Experience Center Foto: Rizki Fajar Novanto/kumparan

Alva, katanya, berkomitmen untuk meningkatkan nilai kandungan dalam negeri pada produk yang dijual saat ini. Rahmat pun menyambut baik adanya program bantuan pembelian motor listrik.

“Dari sisi kami walau ada dan tidak ada insentif (dapat bantuan pembelian), kita akan terus berusaha meningkatkan pangsa pasar dan mendukung program pemerintah,” ucap Rahmat.

Perusahaan juga seolah tidak ambil pusing bila Alva nantinya akan atau tidak dapat bantuan pembelian tersebut. Menurutnya, Alva sudah memiliki strategi khusus, meski lagi-lagi ia tak menjabarkan strategi apa yang dimaksud.

“Kita sudah cukup stick dengan strategi kita, dengan pasar kita, dan juga segmen kita, dan juga strategi industrialisasi jangka panjang,” imbuhnya.

Motor Listrik ALVA One di ALVA Experience Center Foto: Rizki Fajar Novanto/kumparan

“Kalau dikasih insentif kita pasti juga senang banget, itu kan memberikan manfaat untuk konsumen kita,” tukas Rahmat.

Sementara itu anak usaha PT Indika Energy Tbk. tersebut memiliki fasilitas perakitan di Cikarang, Jawa Barat. Kapasitas produksi maksimalnya bisa mencapai 100.000 unit per tahun.

“Kapasitas produksi kita 3.000 (unit) per bulan by default tapi bisa kita tingkatkan sampai 100.000 (unit) setahun,” tutur Rahmat.

***