Sudah Tahu Bedanya Honda PCX e:HEV dan PCX 160?

7 Februari 2021 5:46 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
All new Honda PCX e:HEV Foto: dok. AHM
zoom-in-whitePerbesar
All new Honda PCX e:HEV Foto: dok. AHM
ADVERTISEMENT
Setelah dinantikan cukup lama, Honda PCX 160 akhirnya debut di Indonesia. Total ada tiga varian yang ditawarkan: CBS, ABS, dan e:HEV.
ADVERTISEMENT
Tipe yang terakhir disebutkan sama dengan model yang dirilis di Jepang dan Thailand. Honda PCX e:HEV sejatinya adalah varian hybrid, dengan penamaan baru yang lebih superior sebagai identitas teknologi elektrifikasi yang dimiliki sayap mengepak.
All new Honda PCX e:HEV Foto: dok. AHM
Serupa sebelumnya, Honda PCX e:HEV ini ditawarkan lebih mahal dari versi reguler. Selisihnya kini mencapai Rp 13,2 juta untuk Honda PCX 160 terendah.
Lalu selain harga, hal apa lagi yang membuat PCX e:HEV ini beda dari PCX biasa?

Punya baterai lithium ion

Tentu karena ini hybrid, jantung mekanis untuk menggerakkan motor berbeda. Selain mesin eSP+ berkubikasi 156,9 dan berkonfigurasi SOHC 4-katup, juga dicangkokkan dengan baterai lithium-ion 50,4 volt 4 ampere.
Panel instrumen all new Honda PCX e:HEV Foto: dok. AHM
Daya pada baterai tersebut dibutuhkan untuk memutar ACG starter, yang berfungsi sebagai motor assist dan menambah tenaga maupun momen puntir ketika berakselerasi.
ADVERTISEMENT
Ingat, teknologi hybrid pada PCX e:HEV hanya berorientasi penambahan daya ketika berakselerasi dengan memutar gas secara spontan.

Memiliki Power Drive Unit (PDU)

Apa itu PDU? Sederhananya sebagai otak teknologi hibrida pada motor. PDU mengatur bukaan gas, putaran motor assist pada ACG starter yang terhubung dengan roda penggerak berputar lebih cepat.
Honda PCX e:HEV. Foto: dok. Honda Jepang
Sehingga saat ngegas, pengendaranya akan merasa tambahan dorongan sebesar 1,7 dk dan torsi 4,3 Nm ketika berada di 3.000 rpm.
Pada saat yang sama, energi pada baterai akan terserap menuju ACG starter, sehingga dayanya berkurang. Namun ketika dilepas gasnya atau deselerasi, PDU memerintahkan sistem charging control mengubah putaran ACG starter untuk mengisi daya baterai.
Honda PCX e:HEV Punya mode berkendara
ADVERTISEMENT
Nah mode berkendara pada Honda e:HEV ini digunakan guna memaksimalkan gaya berkendara sesuai pemiliknya.
Handle bar kiri all new Honda PCX e:HEV Foto: dok. AHM
Ada mode D yang menawarkan pengendaraan normal tapi tetap bisa merasakan performa yang lebih bertenaga berkat motor assist ACG starter. Mudahnya untuk mengejar kecepatan tinggi tidak mengkonsumsi bahan bakar yang banyak.
Selanjutnya ada mode S, yang membuat akselerasinya lebih responsif. ACG starter bakal berputar lebih cepat lagi sehingga tambahan tenaga dan torsi maksimalnya bisa terasa.
Semua mode tersebut bisa digunakan baik kondisi Idling Stop System pada motor hidup atau mati.

Bagasinya cuma 24 liter

Karena mendapat tambahan baterai yang diletakkan pada bagasi motor, alhasil ruang penyimpanannya jadi berkurang. Honda PCX 160 reguler kapasitasnya bisa 30 liter, namun buat PCX e:HEV ini hanya 24 liter, tapi masih mampu menampung helm.
Honda PCX e:HEV. Foto: dok. Honda Jepang

Pilihan warna Honda PCX e:HEV lebih menarik dan punya identitas khusus

Terakhir adalah kelir bodi Honda PCX e:HEV yang hanya dibalut warna Horizon White. Jujur warna ini lebih sedap dipandang karena memiliki paduan putih dan biru sebagai representasi sistem elektrifikasi.
Tampilan lampu depan Honda PCX e:HEV. Foto: dok. Honda Jepang
Bandingkan dengan Honda PCX 160 biasa yang tampilannya berupa warna hitam, biru, merah, putih, dan abu-abu. Ya bukannya tidak bagus, tapi dengan kombinasi dua warna putih dan biru membuat motor lebih atraktif menyerupai Honda Forza 250.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Honda PCX e:HEV juga punya identitas khusus, berupa aksen biru pada housing lampu juga pada remote keyless, serta emblem e:HEV pada bodi samping motor.