Surat Terbuka untuk Jokowi: Valentino Rossi Tak Mungkin Dapat SIM C di Indonesia
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Pria yang karib disapa Buya Eson ini merupakan seorang pengacara, dan juga pernah menjadi peneliti di Indonesia Corruption Watch (ICW).
Di dalam suratnya Emerson menyebut praktik pungli dan calo di Samsat dan Satpas hampir merata terjadi di seluruh Indonesia. Sudah banyak keluhan disampaikan warga baik secara resmi atau melalui media sosial, jikapun keluhan ditindaklanjuti namun perbaikan hanya berjalan semusim. Tidak lama pungli dan calo muncul kembali.
"Oleh karenanya, Kami meminta kepada Bapak Presiden Joko Widodo untuk membenahi Samsat dan Satpas secara extraordinary dan tidak dengan cara biasa-biasa yang telah terbukti gagal. Bapak Presiden bisa perintahkan Menko Polhukam dan Kapolri untuk bereskan masalah ini secara permanen sehingga tidak terjadi dikemudian hari," tulis Emerson, Selasa (14/9).
ADVERTISEMENT
Surat Emerson juga ditujukan untuk Menko Polhukam Mahfud MD dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit. Dia berharap surat terbuka ini dapat ditindaklanjuti dengan pembenahan menyeluruh.
Lewis Hamilton dan Valentino Rossi tak mungkin lulus ujian SIM
Nah menariknya, di dalam surat yang ditulis Emerson, dirinya menyebut kalau pebalap Formula 1 Lewis Hamilton dan legenda hidup MotoGP Valentino Rossi tak akan bisa lulus untuk mendapat SIM .
"Dengan model ujian praktik seperti ini, publik percaya Lewis Hamilton akan gagal mendapatkan SIM A dan Valentino Rossi juga tidak mungkin memperoleh SIM C di Indonesia," tulis Emerson.
Kumparan sudah menghubungi Kepala Korps Lalu Lintas Republik Indonesia Irjen Pol Istiono terkait hal tersebut, tapi sampai saat ini belum mendapat respons.
ADVERTISEMENT
Berikut isi lengkap surat terbuka Emerson Yuntho.