Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.90.0
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Tapi pabrikan enggan menganggap APV sebagai mobil multiguna angkut penumpang, tapi juga bisa difungsikan sebagai niaga ringan, bagi pengusaha angkut barang maupun rental.
Karena itu modelnya sengaja dibuat mengotak, supaya kabinnya lapang. Hanya saja, tampilannya didesain sedikit lebih elegan, supaya kastanya lebih tinggi dari Suzuki Carry.
Awal kemunculannya terbilang sukses membuat dapur Suzuki ngebul. Penjualannya bahkan pernah mengungguli Daihatsu Xenia pada 2005, yang notabene keduanya baru hadir untuk pasar Indonesia.
Ada lima tipe Suzuki APV yang saat itu dihadirkan, meliputi Blindvan, GA, GE, GL, dan GX sebagai trim tertinggi. Berikutnya pada 2007, hadir model penyegaran yang tampilannya lebih sedap dipandang dan disebut Suzuki APV Arena.
Model ini sekaligus menjawab kemunculan Daihatsu GranMax dan Luxio yang berpotensi merebut pasar APV. Amunisi Suzuki Indonesia tak sampai di situ, sebagai diferensiasi dari para rivalnya hadirlah tipe SGX dengan jok model captain seat dan bubuhan spoiler.
ADVERTISEMENT
Masih ada lagi saudara-saudara, muncul Suzuki APV Arena Luxury dengan penyematan body kit pada 2009. Basisnya tipe SGX yang dipermak tampilannya sekaligus bisa pilih velg ring 15 atau 17 inci. Lewat tipe ini, Suzuki coba membedakan produknya itu khusus menyasar kalangan atas.
Berikut harga Suzuki APV Arena terbaru
APV Arena Blind Van Rp 158.500.000
APV Arena GA Rp 190.000.000
APV Arena GL Rp 197.500.000
APV Arena GX Rp 210.500.000
APV Arena SGX Rp 213.000.000
APV New Luxury R15 Rp 232.000.000.000
APV New Luxury R17 Rp 236.000.000.
Tanpa perubahan besar lebih dari 10 tahun
Menariknya model asli Suzuki APV Arena ternyata timeless dan masih bertahan sampai sekarang. Bila dihitung sudah lebih dari 10 tahun APV tanpa dirombak besar-besaran dan masih dijual Suzuki Indonesia.
ADVERTISEMENT
"Pada dasarnya kami masih mempertahankan model ini karena konsumen belum meminta untuk mengganti model dan sebagainya," jelas Marketing Director PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) Donny Saputra kepada kumparan, Kamis (17/12).
Melihat performa penjualan Suzuki APV selama 10 tahun terakhir mengacu data Gaikindo boleh dikatakan terus merosot. Penyebabnya banyak konsumen yang beralih meminang Ertiga karena lebih banyak fitur dan desainnya yang lebih memikat.
Penurunan mulai terjadi pada 2012 dan 2013 karena pilihan model yang bermain di segmen serupa juga makin banyak. Sebut saja Nissan Evalia, Chevrolet Spin, Wuling Confero, dan Honda Mobilio, sehingga Suzuki APV harus rela berbagi ceruk pasar dengan rivalnya.
Kendati demikian SIS masih tetap mempertahankan APV karena masih ada pembelinya, utamanya secara rombongan. "Dulu banyak penjualan ritel langsung ke konsumen, sekarang konsumennya fleet," lanjut Donny.
ADVERTISEMENT
Suzuki APV masih memikat di luar negeri, tapi...
Meski di dalam negeri peminatnya menipis, bagaimana pasar ekspor? Suzuki APV rupanya masih tetap dikapalkan ke berbagi negara seperti Filipina, Peru, Afrika, Karibia, dan beberapa negara lain lagi di Asia, Amerika Latin beserta Oceania.
Tapi kinerjanya fluktuatif selama periode 10 tahun ke belakang. Terakhir Suzuki APV menjadi kontributor barang ekspor terbanyak pada 2018 lalu diikuti Ertiga generasi kedua.
Memasuki 2019 dan 2020 angka ekspornya ikut merosot, lantaran permintaan all new Suzuki Ertiga dan Carry pikap makin membeludak, ditambah ada mobil baru Suzuki XL7, yang peminatnya di luar negeri juga ramai.