Suzuki Fronx Hybrid SHVS: Performa Optimal, Bahan Bakar Irit
3 Juli 2025 8:30 WIB
·
waktu baca 3 menitSuzuki Fronx Hybrid SHVS: Performa Optimal, Bahan Bakar Irit
Varian hybrid pada Suzuki Fronx menjadi salah satu yang menarik. Pabrikan menyebutnya Smart Hybrid Vehicle by Suzuki (SHVS).kumparanOTO



ADVERTISEMENT
Suzuki Fronx menjadi jagoan PT Suzuki Indomobil Sales (SIS). Hadir dengan pilihan yang cukup beragam, jenama asal Jepang ini yakin bahwa mobil dengan format SUV kompak berkapasitas 5-penumpang itu bisa mengakomodasi kebutuhan konsumen yang lebih luas.
ADVERTISEMENT
Sudah barang tentu, varian hybrid pada Suzuki Fronx menjadi salah satu yang menarik. Pabrikan menyebutnya Smart Hybrid Vehicle by Suzuki (SHVS).
Dalam kategori teknologi hybrid, kita dapat mengklasisifkasikan berbagai sistem yang dianut; mild-hybrid, hybrid, dan plug-in hybrid.
Pada Suzuki Fronx hybrid dengan sistem SHVS-nya masuk dalam kategori mild-hybrid. Dibanding dua teknologi hybrid yang lain, sistem lebih ringan. Prinsipnya sama, di mana bantuan sistem hybrid ringannya ini bisa memberikan tambahan power yang pada akhirnya bisa menawarkan konsumsi bahan bakar yang lebih baik.
Suzuki Fronx varian hybrid mengemas mesin K15C. Di atas kertas mesinnya menjanjikan 99,2 daya kuda pada 6.000 rpm dan torsi 135 Nm pada 4.400 rpm yang disalurkan dengan pilihan opsi: AT 6-percepatan atau manual 5-percepatan.
ADVERTISEMENT
Suzuki mengaplikasikan sistem dual injector pada mesin untuk mengoptimalkan pengkabutan bahan bakar. Getaran mesin juga cukup minim berkat pengalikasian sistem Less-friction.
Sistem SHVS pada Suzuki Fronx hybrid memiliki fungsi acceleration assist. Dengan fungsi ini sistem akan memasok power tambahan dari Integrated Starter Generator (ISG).
Adapun ISG berfungsi sebagai motor untuk membantu mesin, menggantikan alternator konvensional. Daya dari ISG digunakan untuk menghidupkan kembali mesin setelah sistem Engine Auto Stop dan membantu saat akselerasi, sehingga meningkatkan efisiensi bahan bakar.
Sistem ini juga menggunakan baterai lithium-ion yang ringan dan ringkas berkapasitas 12V 10Ah.
Selama deselerasi, energi kinetik kendaraan diubah menjadi energi listrik oleh ISG dan disimpan dalam baterai untuk digunakan saat bantuan mesin diperlukan. Ketika mesin berhenti otomatis (engine auto stop), ISG menghidupkan kembali mesin dengan mulus dan senyap.
Selama akselerasi, listrik yang tersimpan menggerakkan motor untuk membantu mesin, sehingga meningkatkan efisiensi bahan bakar. Saat melaju, listrik dari baterai disuplai ke komponen kelistrikan, meminimalkan pembangkitan daya dan mengoptimalkan output mesin untuk pengendaraan.
ADVERTISEMENT
Selain didukung sistem SHVS, mesin Suzuki Fronx juga dikawinkan dengan transmisi otomatis 6 percepatan (6 AT) dan manual 5-percepatan.
Saat kegiatan media test drive di Bandung, sistem SHVS memang memberikan intervensi cukup besar untuk membuat konsumsi BBM irit. Sistem itu memberikan karakter akselerasi yang gradual dan tidak menyentak apabila kita tiba-tiba melakukan kick-down.
Namun ketika melewati jalan menanjak, performanya bisa diandalkan. Torsi tersedia pada putaran bawah dan menengah, sehingga membuat mobil bisa melaju dengan mulus di kondisi jalan yang menanjak, bahkan ketika melakukan stop and go di tanjakan menujuk Punclut.
Berdasarkan pengujian kumparan, konsumsi BBM yang dihasilkan dengan rute jalan tol mencapai 25,2 km/liter dan kombinasi dalam kota mencapai 20 km/liter. Sementara ketika melakukan uji irit di Kota Bandung dengan jarak 115 kilometer, konsumsi BBM yang kami dapatkan adalah 26,49 km/liter.