Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
ADVERTISEMENT
Gembar-gembor produksi lokal Suzuki Ignis sudah menggema pasca debut di Tanah Air pada 2017 lalu. Pabrikan pun saat itu tertarik buat melokalkannya.
ADVERTISEMENT
Apalagi pasca dirilis, kendaraan perkotaan tersebut perlahan tapi pasti menunjukkan tajinya. Pada bulan April 2017 contohnya, langsung merajai segmen city car dalam negeri, menggeser Honda Brio RS.
Sejak itu pula penjualan keduanya secara wholesales selalu kejar-kejaran. Namun pabrikan masih mengkaji skala ekonominya bila diproduksi dalam negeri ketimbang impor dari India.
Andai kata dibuat dalam negeri, bukan tidak mungkin harganya makin kompetitif. Atau paling tidak bertambah fiturnya karena konversi biaya pengiriman dari Suzuki Maruti India.
Sampai akhirnya kebijakan pengendalian impor kendaraan untuk menekan defisit diketuk palu pada Oktober 2018, membuat performa Ignis kian anjlok. Meski mampu mempertahankan posisi puncak segmen city car.
"Kami coba lihat kondisi Indonesia. Tapi kami sejauh ini memang sedang studi apa perlu dilokalisasi," terang Presiden Direktur PT Suzuki Indomobil Motor (SIM) Seji Itayama dalam sebuah kesempatan wawancara 26 Oktober 2018 lalu.
ADVERTISEMENT
Target penjualan tahun setelahnya pun direvisi, angkanya tak lagi mencapai 2.000 unit tiap bulannya. Distribusinya tiap bulan bahkan tidak menyentuh seribu unit.
Alhasil membuat Honda Brio RS makin mengukuhkan gelarnya sebagai raja mobil perkotaan Indonesia.
Dampak dari pembatasan impor tadi membuat SIM, justru lebih getol mengoptimalkan produk yang sudah dirakit lokal untuk kebutuhan dalam negeri dan ekspor.
Rencana buat melokalkan Ignis pun ambyar. Hal ini dipertegas Direktur Pemasaran 4W PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) Dony Saputra usai peluncuran new Ignis, Kamis (9/4) dalam konferensi pers secara streaming.
"Dulu kan studi kami fokus untuk kendaraan tiga baris. Jadi sampai saat ini Ignis tidak lagi prioritas lokalisasi kami," katanya.
Maka jangan heran bila distribusi Ignis dan model Suzuki lain, yang masih diimpor seperti Baleno hatchback dan SX4 S-Cross kecil angkanya.
ADVERTISEMENT
"Strategi di 2019 dan 2020 bahwa Suzuki akan fokus menjual secara volume produk yang kami produksi di pabrik Cikarang dan Tambun," jelas Dony. "Akan tetapi kami masih menyediakan, walaupun volumenya tidak banyak, kepada konsumen loyal yang butuh produk lain (yang impor)."
***